JATIMTIMES - Belum Idealnya armada Angkutan Pelajar Gratis (Apel Gratis) di Kota Batu belum bisa segera teratasi. Pasalnya, Dinas Perhubungan (Dishub) masih menunggu kepastian adanya anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini.
Sebelumnya, kebutuhan armada dinilai mendesak karena pengguna yang banyak pada angkutan sekolah itu tak sebanding dengan jumlah armada yang beroperasi dalam program ini. Hal tersebut membuat armada angkutan kerap melebihi muatan atau overload.
Baca Juga : Diwarnai Tangis Haru Keluarga, 197 Calon Jemaah Haji Kota Batu Diberangkatkan
Jumlah armada Apel Gratis di Kota Batu masih belum ideal. Itu lantaran peminat angkutan tersebut cukup membeludak beberapa waktu terakhir. Sehingga, para sopir berharap jika Pemerintah Kota (Pemkot) menambah jumlah armada Apel Gratis untuk kenyamanan para siswa.
Dari data Dishub Kota Batu, sebanyak 65 armada yang beroperasi saat ini. Satu armada hanya bisa mengangkut maksimal 12 penumpang saja. Namun, kenyataannya tiap Apel Gratis bisa mengangkut 15-20 pelajar.
"Penambahan armada bisa saja dilakukan. Tapi tidak bisa cepat, karena anggaran yang ada tidak dialokasikan untuk kebutuhan itu. Penyusunan anggaran sudah dilakukan setahun sebelumnya," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu Hendry Suseno saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Dikatakannya, potensi penambahan armada baru untuk Apel Gratis masih menunggu persetujuan Pemkot Batu dan DPRD nanti. Atau setidaknya bisa dilakukan lewat perubahan anggaran keuangan (PAK).
"Saya yakin usulan ini akan disetujui, sebab langsung menyentuh kebutuhan masyarakat umum," katanya.
Baca Juga : Klaim Pencairan Jaminan Pensiun di Kota Batu Menurun, 5 Bulan Baru 27 Kasus
Terpisah, Wali Kota Batu Nurochman mengaku siap jika harus menambah armada Apel Gratis. Pihaknya menyebut akan melakukan komunikasi dengan Dishub terkait kebutuhan armada yang ideal dengan jumlah pelajar. Dengan begitu, kebutuhan armada akan terpetakan dengan maksimal.
Pria yang akrab disapa Cak Nur itu mengakui jika peminat Apel Gratis cukup meningkat drastis. Selain penambahan armada, ia meminta petugas untuk melakukan pengawasan secara penuh. "Angkutan jangan sampai overload atau membahayakan pelajar," tegas Nurochman.