free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Ibu dan Anak Korban Hanyut di Sungai Ditemukan, Kondisi Meninggal Dunia

Penulis : Aries Marthadinaja - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ibu dan anak yang menjadi korban terseret arus Sungai Samar, warfa Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (dok. Tulungagung Jatimtimes/Humas Polres Tulungagung)

JATIMTIMES - Duka mendalam menyelimuti warga Dusun Sendang Bedog, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, setelah tim gabungan berhasil menemukan dua korban terseret arus sungai dalam kondisi meninggal dunia. Proses pencarian yang melibatkan berbagai unsur ini berlangsung selama tiga hari dan berakhir tragis pada Kamis, 22 Mei 2025.

Korban pertama yang ditemukan adalah Eti Puspitasari, seorang ibu berusia 38 tahun. Ia diketahui hilang terseret derasnya arus sungai saat berada di sekitar kawasan tersebut. Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi melalui Kasihumas Ipda Nanang menjelaskan, penemuan korban bermula dari laporan seorang warga yang sedang memancing.

Baca Juga : Pelaku Curas di Kawasan Pantai Ungapan Ditangkap Polisi, Rampas HP Resepsionis Homestay

“Pada pencarian hari ke-3 Kamis tanggal 22 Mei 2025 sekitar pukul 06.30 WIB, Polsek Pagerwojo mendapatkan informasi dari saksi saat memancing bahwa melihat korban Puspitasari,” jelas Ipda Nanang.

Tim gabungan yang terdiri dari Polsek Pagerwojo, TNI, BPBD, Basarnas, Senkom, relawan, dan masyarakat segera bergerak menuju lokasi penemuan. Tubuh Puspitasari ditemukan mengapung di perairan Puthuk, Desa Wonorejo, sekitar 12 kilometer dari lokasi awal tempat ia terseret arus.

Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet milik tim SAR. Jenazah kemudian dibawa ke Bendungan Wonorejo sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Dari hasil pemeriksaan Inafis Polres Tulungagung dan pihak kesehatan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan,” tambah Ipda Nanang, menegaskan bahwa kematian korban murni akibat terbawa arus deras.

Beberapa jam setelah penemuan Eti Puspitasari, tim SAR kembali menemukan korban kedua, yakni putri dari Puspitasari yang masih berusia tujuh tahun, Najwa Herra Ramadhani. Bocah malang tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 15.45 WIB, masih di kawasan Waduk Wonorejo.

"Sudah ketemu," jelas Ipda Nanang saat dikonfirmasi pada Kamis malam (22/5) pukul 19.45 WIB.

Kapolsek Pagerwojo AKP Guruh Yudi Setiawan menyampaikan bahwa pencarian dilanjutkan setelah jenazah sang ibu berhasil ditemukan. Tim terus menyusuri aliran sungai hingga akhirnya menemukan tubuh Najwa sekitar satu kilometer ke arah selatan dari lokasi penemuan ibunya.

Baca Juga : Telat 6 Jam, Dokter AY Akhirnya Jalani Pemeriksaan Lanjutan

Menurut penjelasannya, korban anak berusia tujuh tahun itu ditemukan dalam kondisi yang hampir sama, terdapat tanda-tanda benturan saat terbawa arus dengan kondisi tubuh mengembang.

"Tubuh masih utuh namun menunjukkan tanda-tanda terbentur saat terbawa arus.” terangnya.

Evakuasi jenazah Najwa dilakukan dengan hati-hati, mengingat kondisi medan dan cuaca yang tidak selalu mendukung. Usai dievakuasi, jenazah anak tersebut juga dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk proses pemeriksaan medis dan pemulasaran.

Tragedi ini menjadi pengingat seluruh masyarakat khususnya di wilayah Tulungagung akan bahaya arus sungai, terutama di musim hujan yang kerap datang tiba-tiba dan membawa potensi banjir bandang.