JATIMTIMES – Komitmen terhadap inovasi dan ketahanan pangan kembali dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma). Dalam ajang kompetisi nasional Innovillage yang digelar Telkom University belum lama ini, Tim Egg Pasturize dari Unisma sukses menyabet Juara Pertama pada kategori Kerawanan Pangan.
Kemenangan ini tak hanya membanggakan, tetapi juga menyuguhkan solusi konkret bagi persoalan pangan di tingkat akar rumput.
Baca Juga : Gus Qowim Buka Open Turnamen Catur Walikota Cup 2025
Mengusung inovasi bertajuk Photovoltaic Egg Pasteurizer with Pulse Electric Field, tim yang diketuai Nizhamuddin Mufid Azzuhri bersama dua rekannya, Usamah Prawira Yuda dan Asri Octaviana, berhasil mengembangkan mesin pasteurisasi telur berbasis energi surya.
Alat ini memanfaatkan teknologi medan listrik berdenyut (pulse electric field) untuk memperpanjang masa simpan telur serta menekan kontaminasi mikroba patogen tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
Teknologi ini dirancang khusus untuk memberdayakan peternak dan pedagang kecil di Desa Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang menjawab tantangan nyata di sektor pangan lokal. “Melalui inovasi ini, kami ingin memberi kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan dan mencegah stunting di masyarakat,” ujar Nizhamuddin.
Tak main-main, dalam kompetisi ini diikuti oleh 165 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, tim Egg Pasturize berhasil menyisihkan para pesaing dan masuk dalam 20 besar. Setelah itu, 20 besar tim tersebut melanjutkan tahap selanjutnya dan akhirnya tim Egg Pasturize keluar sebagai juara dengan total pendanaan dan hadiah sebesar Rp 67 juta.
Apresiasi tinggi diberikan oleh dewan juri atas pendekatan tim Unisma yang dinilai inovatif dan berbeda. Berbeda dari peserta lain yang cenderung fokus pada sisi hulu, tim ini menyentuh sektor hilir yakni distribusi dan pengolahan pangan.
“Inovasi ini tidak hanya memperbaiki kualitas pangan, tetapi juga punya potensi meningkatkan pendapatan masyarakat secara langsung,” ujar salah satu juri dalam sesi awarding.
Baca Juga : Perdana, Pasca Tragedi dan Renovasi 2.113 Personel Gabungan Amankan Pertandingan Arema FC vs Persik Kediri
Keberhasilan ini tentu tak lepas dari dukungan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (LPKIB) Unisma. Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, Kepala Pusat Inkubator Bisnis Unisma, menegaskan bahwa tim akan terus didampingi agar inovasi ini dapat berkembang secara berkelanjutan dan mandiri secara bisnis.
“Kami percaya inovasi harus bisa menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Dukungan kami tidak berhenti di kompetisi, tapi terus hingga produk ini bisa menembus pasar dan membawa manfaat luas,” tegasnya.
Lewat semangat kolaborasi dan riset aplikatif, mahasiswa Unisma sekali lagi membuktikan bahwa perguruan tinggi bukan sekadar ruang akademik, tetapi juga ladang lahirnya solusi cerdas bagi persoalan bangsa. Dari laboratorium ke desa, dari ide ke aksi, Unisma hadir untuk memberikan kebermanfaatan.