JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tengah menghadapi momen penting dengan dimulainya seleksi calon rektor untuk periode 2025-2029. Proses pemilihan ini dibuka dengan sebuah acara Talk Show Pengenalan Figur Calon Rektor UIN Maliki Malang Tahun 2025-2029, yang bertujuan memperkenalkan para calon rektor kepada civitas akademika.
"Sosialisasi ini menjadi ajang untuk lebih memperkenalkan para calon rektor kepada semua elemen kampus," papar Prof. Dr. Mufidah Ch., M.Ag, Ketua Senat UIN Maliki Malang.

Lebih lanjut pihaknya menegaskan, bahwa pemilihan rektor ini bukan sekadar ajang ceremonial, melainkan sebuah proses panjang yang mengharuskan pertimbangan matang. Mulai dari pengisian deskripsi diri oleh 12 calon rektor pada 21 Mei mendatang, hingga rapat senat tertutup yang akan diadakan untuk memberikan pertimbangan kualitatif.
Baca Juga : Dukung Vokasi, MPM Honda Jatim Gelar Sarasehan SMK TSM Honda 2025
Setelah itu, kemudian akan dilanjutkan dengan uji kompetensi oleh Panitia Seleksi (Pansel) Kementerian Agama. Proses seleksi ini akan berakhir dengan pemilihan tiga besar calon rektor yang akan dilaporkan kepada Menteri Agama.
"Dari tiga nama tersebut, Menteri Agama akan memilih satu rektor yang baru, yang diharapkan mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi UIN Maliki Malang," paparnya.

Rektor UIN Maliki Malang saat ini, Prof. Dr. HM Zainuddin MA, menyoroti pentingnya kualitas kepemimpinan di masa mendatang. Bagi Prof. Zainuddin, pemimpin yang terpilih tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik, tetapi juga keterampilan manajerial yang mumpuni.
"Kepemimpinan yang sukses harus dapat mengelola berbagai elemen kampus, dari dosen hingga mahasiswa, dengan kebijaksanaan dan keahlian yang tepat," ujarnya.
Prof. Zainuddin juga menekankan bahwa kemampuan komunikasi dan kemampuan untuk mempromosikan kampus ke dunia luar menjadi aspek krusial. Seorang rektor, menurutnya, harus juga mampu menjaga citra kampus sekaligus menjaga hubungan baik antara seluruh pihak di kampus. "Yang paling penting adalah menjaga kebersamaan, menciptakan suasana yang kondusif untuk perkembangan kampus," tambahnya.
Baca Juga : Kabupaten Blitar Andalkan DBHCHT dan Swakelola untuk Dongkrak Produktivitas Tani
Selain itu, Prof. Zainuddin mengingatkan bahwa proses pemilihan ini seharusnya tidak menimbulkan perpecahan. “Siapa pun yang terpilih, kita harus mendukungnya untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan kualitas kampus. Jika tidak terpilih, mari tetap mendukung jangan purik (marah),” pesannya.
Pemilihan rektor UIN Maliki Malang kali ini adalah kesempatan penting untuk mencari sosok pemimpin yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga visi yang jelas untuk membawa kampus ini ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap kemajuan, UIN Maliki Malang diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan.