free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Apa itu Burnout? Kondisi yang Sempat Bikin Jennie BLACKPINK Lelah di Puncak Kariernya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Jennie Blackpink. (Foto ss @jennierubyjane)

JATIMTIMES - Berada di titik puncak kesuksesan bukanlah hal yang mudah untuk digapai oleh siapapun termasuk Jennie BLACKPINK. Menjadi idola banyak orang tentu membuat Jennie merasakan titik lelahnya sendiri. 

Bahkan baru-baru ini, wanita 29 tahun itu secara jujur menceritakan perjuangannya melawan kelelahan di masa lalu. Ia mengungkapkan bahwa kesehatan fisik dan emosionalnya memburuk selama awal puncak kariernya.

Baca Juga : Acne Patch Kecoa, Dokter Gio: Manusia Takut, Apalagi Jerawat

"Saya kehilangan banyak berat badan, terus mengalami cedera pada pergelangan kaki dan kesehatan saya menurun," terang Jennie dikutip dari Korea Times, Sabtu (10/5/2025). 

"Setelah debut, saya hanya terus berlari ke depan. Saya jarang keluar, dan itu membuat keadaan menjadi sulit secara mental. Meskipun saya mendengar hal-hal baik dari siaran, saya tidak bisa berbincang tentang hal yang saya sukai dengan orang-orang yang saya cintai. Itu membuat saya merasa tidak melakukan pekerjaan saya dengan baik," sambungnya.

Ia juga mengakui saat-saat terkelamnya adalah ketika dia melihat semua hal secara negatif, energinya benar-benar terpuruk ke titik nol. Padahal dia mengakui bahwa dia adalah orang yang penyayang. 

"Aku selalu kesulitan menghadapi konflik dan kemarahan, ada saat di mana perasaan itu menguasai semuanya. Aku tidak berbicara atau mengisyaratkan seperti diriku sendiri," katanya. 

"Pada satu titik, aku merasa aku bisa berakhir menyakiti orang-orang yang aku sayangi," lanjutnya. 

Ungkapan Jennie inipun lantas menuai sorotan sebab tidak semua orang paham akan kondisi yang dialaminya. Adapun kondisi yang dialami Jennie BLACKPINK tersebut bisa dibilang sebagai Burnout. Apa itu? 

Apa itu Burnout?

Dilansir dari laman halodoc, menurut kamus psikologi American Psychological Association (APA), burnout didefinisikan sebagai kelelahan fisik, emosional atau mental, disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif pada diri sendiri dan orang lain. 

Ciri-ciri Burnout yang Perlu Dikenali

Banyak orang yang tidak sadar jika dirinya sedang dalam kondisi burnout. Nah buat sobat JatimTIMES yang ingin tahu ciri-ciri burnout bisa menyimaknya di penjelasan berikut ini:

1. Selalu merasa kelelahan

Jika kamu merasa lelah sehingga tidak bisa menggerakkan otot, bahkan tidak berdaya untuk bangun dari tempat tidur, kemungkinan itu ada ciri-ciri burnout.

2. Merasa tidak berguna

Ciri-ciri burnout yang kedua adalah munculnya rasa tidak berguna atau tidak kompeten. Hal ini mengarah pada kurangnya pencapaian dan produktivitas.

3. Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama burnout adalah pekerjaan. Depresi bisa menjadi kondisi seumur hidup jika tidak ditangani dengan benar, termasuk depresi yang dapat disebabkan oleh pekerjaan.

4. Membenci pekerjaan

Studi menunjukkan bahwa ketidakpuasan pada pekerjaan adalah salah satu dari beberapa efek samping dari burnout. Ciri-ciri burnout ini sering kali muncul disertai dengan penyakit fisik.

5. Sakit kepala

Baca Juga : 7 Perbedaan Herbal untuk Maag Akut dan Kronis yang Harus Kamu Ketahui

Herbert Freudenberger, psikolog asal Amerika Serikat yang mencetuskan konsep burnout pada tahun 1974, menyebutkan sering sakit kepala merupakan ciri-ciri fisik dari burnout. Selanjutnya sakit kepala dapat berdampak pada masalah tidur.

Fase Burnout

Mengenali fase-fase burnout ini sangat penting agar kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa mengalami gejala burnout.

Fase 1: Antusiasme Tinggi. Pada fase ini, kamu sangat bersemangat dengan pekerjaan atau peranmu. Kamu merasa termotivasi dan penuh energi untuk mencapai tujuanmu.

Fase 2: Stres Ringan. Seiring berjalannya waktu, kamu mulai merasakan stres ringan. Beban kerja mungkin meningkat, atau kamu menghadapi tantangan yang lebih besar. Namun, kamu masih bisa mengatasinya dengan baik.

Fase 3: Stres Kronis. Jika stres ringan tidak ditangani, maka akan berkembang menjadi stres kronis. Kamu mulai merasa kelelahan, mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi.

Fase 4: Burnout. Pada fase ini, kamu merasa benar-benar kelelahan secara fisik dan mental. Kamu kehilangan motivasi, merasa putus asa, dan mungkin mengalami gejala fisik seperti sakit kepala atau gangguan tidur.

Cara Mengatasi Burnout

• Evaluasi pilihan. Diskusikan masalah pada orang yang dipercaya. Jika itu pekerjaan di kantor, maka kamu bisa berdiskusi dengan atasan. Mungkin kamu dapat bekerja sama dengan atasan untuk mengubah ekspektasi atau mencapai kompromi dan solusi.

• Cari dukungan. Kamu bisa berbicara dengan teman, rekan kerja, atau orang yang dicintai. Dukungan dan kolaborasi dapat membantumu mengatasinya. 

• Lakukan aktivitas yang menenangkan. Eksplorasi kegiatan yang dapat membantumu mengatasi stres. Contohnya yoga, meditasi, atau tai chi.

• Olahraga secara rutin. Aktivitas fisik dapat membantu mengatasi stres dengan baik. Kegiatan ini juga dapat mengalihkan pikiran dari sesuatu yang membuatmu burnout.

• Tidur yang cukup. Tidur dapat memulihkan kesehatan dan membantu meningkatkan kesehatan. 

• Fokus. Ini adalah tindakan yang memusatkan perhatian pada aliran napas sehingga kamu menjadi sangat sadar akan apa yang kamu rasakan setiap saat.