free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Wisata

Siap-Siap Libur Panjang Waisak, TNBTS Sepakati 3 Langkah Ini agar Antrean Jip Bromo Tak Mengular

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Potret kemacetan bromo ketika weekend atau long weekend. (Foto: TikTok @bromoinfinity)

JATIMTIMES - Menjelang libur panjang Waisak, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) bergerak cepat untuk mengantisipasi antrean kendaraan wisatawan yang kerap mengular di pintu masuk kawasan. 

Menindaklanjuti kericuhan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, BB TNBTS bersama sejumlah pemangku kepentingan menggelar rapat koordinasi untuk menyepakati tiga poin penting. 

Baca Juga : Libur Panjang Waisak Bawa Angin Segar Dunia Perhotelan di Kota Malang

Rapat yang digelar di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (6/5/2025), dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari kepolisian, TNI, dinas perhubungan, tokoh masyarakat, hingga perwakilan desa sekitar. 

Dari rapat itu, disepakati tiga langkah yang mulai diberlakukan Kamis (8/5/2025) dini hari tadi, untuk memperlancar arus wisatawan dan mencegah penumpukan kendaraan. 

1. Semua Wisatawan Wajib Booking Online

Langkah pertama yang disepakati adalah mewajibkan seluruh wisatawan melakukan pembelian tiket masuk secara online. Tak hanya wisatawan domestik, aturan ini juga berlaku bagi wisatawan mancanegara. 

"Seluruh kendaraan dan wisatawan yang masuk ke Kawasan TNBTS wajib melakukan pembelian tiket secara online sesuai dengan jumlah dan jenis wisatawan," demikian isi kesepakatan dari BB TNBTS, dikutip Instagram resminya @bbtnbromotenggersemeru. 

Dengan sistem ini, petugas berharap alur masuk wisatawan ke kawasan Bromo bisa lebih tertib dan tidak menyebabkan kemacetan. 

"Semoga dengan penataan ini dapat meminimalisir penumpukan antrean di pintu masuk. Sahabat yang telah booking online terlebih dahulu bisa masuk dengan lancar dan yang belum bisa diarahkan ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan untuk booking online tanpa menghambat jalannya wisatawan di pintu masuk," tulis akun resmi Instagram @bbtnbromotenggersemeru. 

2. Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Untuk mengatasi kendaraan yang belum memenuhi syarat masuk, BB TNBTS juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas. Khususnya bagi kendaraan yang membawa penumpang yang belum membeli tiket online atau membeli tiket namun tidak sesuai dengan jumlah dan jenis wisatawan. 

Kendaraan semacam ini nantinya akan langsung diarahkan ke rest area Cemorolawang untuk menyelesaikan proses booking online. Langkah ini diambil untuk menghindari penumpukan di pintu utama masuk kawasan wisata. 

BB TNBTS juga mengimbau agar wisatawan melakukan pembelian tiket dari rumah untuk menghindari kerepotan saat tiba di lokasi. 

"Mimin amat sangat menyarankan untuk booking online di rumah aja ya... kan enak loo ga perlu riweh disana, tinggal scan langsung bisa jalan-jalan dehh ke Bromo," tulis admin Instagram BB TNBTS. 

Baca Juga : Polres Batu Gelar Operasi Berantas Premanisme, Sasar Geng Motor hingga Pungli Berkedok Ormas

3. Pos Penjagaan Diperketat di 4 Titik

Untuk mendukung rekayasa lalu lintas, akan didirikan empat titik pos penjagaan di kawasan pintu masuk Cemorolawang. Pos tersebut akan dijaga oleh petugas BB TNBTS, dengan bantuan dari Polres Probolinggo, TNI, Dinas Perhubungan, serta unsur masyarakat. 

Penjagaan ini difokuskan agar proses pemeriksaan tiket dan pengaturan kendaraan berjalan lancar, serta mengantisipasi potensi gesekan antar pelaku wisata seperti yang terjadi sebelumnya. 

Sebagaimana diberitakan, pada Minggu (4/5/2025) lalu, kawasan pintu masuk Bromo di Cemorolawang sempat ricuh. Sejumlah sopir jip dan pelaku jasa wisata menggelar aksi protes lantaran antrean panjang untuk scan barcode tiket membuat kemacetan parah. 

Menurut Kepala BB TNBTS, Rudijanta, penyebab utama kericuhan itu adalah banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket secara online. 

"Macetnya Cemorolawang yang berkembang menjadi kericuhan disebabkan karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk," jelas Rudijanta. 

Ia menduga pembelian tiket yang seharusnya dilakukan oleh operator jip atau tour operator tidak dilakukan secara tertib. Padahal sebelumnya, para pelaku wisata telah diberikan sosialisasi dan menyepakati penggunaan QR-Code untuk masing-masing pengemudi jip. 

Dengan adanya tiga langkah konkret yang disepakati bersama tersebut, BB TNBTS berharap kejadian serupa tidak terulang lagi selama libur panjang Waisak nanti yang jatuh pada hari Senin hingga Selasa (12-13/5/2025).