JATIMTIMES - Modus penipuan untuk mencuri data pribadi belakangan ini marak sekali terjadi dan sudah banyak menelan korban. Tidak tanggung-tanggung, pelaku penipuan kini mengaku sebagai anggota kepolisian untuk meyakinkan korbannya.
Terbaru, salah seorang warganet dengan akun Tiktok @iamgamei mengaku hampir menjadi korban penipuan dengan modus pelaku adalah seorang polisi dari Polres Jakarta Selatan.
Baca Juga : Cegah Phising, Ini Cara Mode Hening Panggilan Nomor Tidak Dikenal di WhatsApp dan Telepon Seluler
Dalam ceritanya, pelaku terlebih dahulu meminta agar korban datang ke Polres Jaksel untuk memverifikasi data. Pelaku yang mengaku sebagai polisi ini mengatakan identitas korban terlibat dalam kasus kriminal.
"Mungkin data-data ibu dipakai oleh orang yang tidak bertanggungjawab," ungkap warganet tersebut sembari menirukan perkataan pelaku.
Selanjutnya, pelaku meminta agar korban menyendiri dan tidak berbaur dengan siapapun sebab pelaku ingin menjelaskan kronologi keterlibatan korban dengan kasus yang disebut oleh pelaku.
"Jadi ibu, kami dapat laporan dari polsek Bandung bahwa telah menangkap seorang tersangka namanya Hari yang terlibat dalam kasus penggelapan atau pencucian uang. Selama penangkapan ditemukan sejumlah ktp asli dan palsu, dan beberapa buku tabungan dan ATM. Dan nama ibu tercatat menjadi salah satu nasabah yang ditemukan dalam ATM namanya bank Mega," ucapnya menirukan ucapan pelaku.
Meski sudah membantah tidak memiliki tabungan di bank yang dimaksud, pelaku tetap bersikeras untuk meyakinkan korban. "Tapi ibu tahu kan prosedur pembuatan bank," ungkapnya yang hal itu memantik korban untuk menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan bank seperti yang diinginkan pelaku.
Dengan penjelasan yang diberikan korban, maka pelaku dengan mudah mengklaim bahwa korban memang sudah memiliki tabungan di Bank Mega seperti yang disampaikan sebelumnya.
"Baik kalau gitu ibu harus datang ke Polres Jakarta Selatan untuk verifikasi. Karena kami sebenarnya tidak tahu apakah ibu ini terlibat sebagai korban atau tersangka," ujar pelaku.
Tentu hal itu akan membuat korban merasa panik. Apalagi, dengan menggunakan background Polres Jaksel maka korban tidak akan berpikir bahwa hal tersebut bukan tindak pidana penipuan.
"Aku sedikit panik, karena dia (pelaku) gak nyuruh ke tempat aneh tapi ke Polres Jaksel. Jadi, aku mikir mungkin penipuan deh," ungkap warganet tersebut.
Baca Juga : Dokter AY Mengundurkan Diri dari Persada Hospital, Adukan Akun Pelapor
Beruntung warganet tersebut tidak langsung datang ke Polres Jaksel yang diminta pelaku. Warganet tersebut justru menghubungi orang-orang terdekatnya.
"Dan manager gue ngomong udah gak usah panik. Cek aja nomornya di get contact. Dan pas gue cek gak ada namanya," ungkap warganet tersebut.
"Udah kak itu penipuan," ujar warganet tersebut menirukan suara sang manajer.
Cerita warganet tersebut langsung disambut oleh warganet lainnya. Beberapa warganet mengaku sudah menjadi korban dari modus penipuan tersebut.
"Udahalah.. temen gw juga udah kena 250jt," komen @Fitri***
"persis sama ceritanya ma boss q yg ketipu kemarin.. m-banking nya ludes cuman di sisain 500 rbu kalok ndak salah," sahut akun @Alon***.