JATIMTIMES - Insiden jatuhnya pengunjung dari wahana bermain 360 Pendulum di Jawa Timur Park 1 (Jatim Park 1) menyita perhatian publik. Peristiwa pada 8 April 2025 lalu iyu menjadi evaluasi pelaku pariwisata di Kota Batu, hingga pemerintah terkait dalam hal pengelolaan wisata.
Turut menyoroti hal tersebut, Anggota Komisi B DPRD Kota Batu Sujono Djonet menyampaikan keprihatinan atas insiden yang menimpa korban. Dikatakannya, DPRD akan segera menjadwalkan pemanggilan untuk hearing dengan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu dalam waktu dekat.
Baca Juga : Peti Mati Ricky Siahaan Dipenuhi Stiker Band Punk
"Yang menjadi catatan kita DPRD komisi B, bahwa semua pelaku wisata harus menjalankan standar operasional di dalam setiap wahananya. Mulai dari perawatan rutin, lalu dengan SDM nya apakah sudah dilatih dan paham (operasional wahana), dan teknologinya," ujar Sujono saat dikonfirmasi JatimTIMES, Jumat (25/4/2025).
Menurut dia pengujian dan perawatan berkala harus memperhatikan tentang kelayakan dan masa pakai. Apalagi wahana ekstrem yang diperuntukkan untuk memacu adrenalin sudah beroperasi cukup lama.
"Kalau kaitannya dengan teknologi pasti kan ada masa masa berlakunya. Ada masa kelayakan, ada kemungkinan kerusakan dan sebagainya memang harus diperhatikan saat ada perawatan rutin," tambahnya.
Dari faktor manusia, ia menyebut harus pula dipastikan selalu harusnya menjalankan petunjuk teknis sesuai dengan standar masing-masing. Jika tidak, wahana justru bisa membahayakan.
"Sudahkah dijalankan petunjuk teknisnya, dan si operator memahami betul. Ada kalanya lalai," ungkapnya.
Djonet, sapaannya, mengaku siap memanggil pihak terkait dalam hal ini Disparta untuk melakukan evaluasi. Baik pasca insiden hingga hal-hal lain yang berkaitan dengan pariwisata yang berpengaruh pada Kota Batu sebagai kota jujugan wisatawan.
Baca Juga : Rumah Guru di Jombang Kena Bobol Maling, Pelaku Jadi Sasaran Amuk Warga
"Tentu kedepan Komisi B juga akan melakukan hearing dengan Disparta. Sebab pariwisata yang ada di Kota Batu Ini harus nyaman dan ramah bagi pengunjung. Tidak ada yang menjadikan kejadian traumatis, sehingga image kota wisata tidak menjadi Kota Wisata yang tidak ramah pengunjung," tambahnya.
Baik faktor alam, teknis, maupun SDM, Sambung Djonet, harus benar-benar bersepakat menjadikan Kota Wisata Batu ramah dikunjungi. Ia menekankan harus ada evaluasi Disparta ke pengelola, yang sudah menjadi kewajiban.
"Kita akan jadwalkan secepatnya, segera bulan depan hearing dengan dinas," imbuhnya.