free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Sekolah Rakyat di Kota Batu Minim Pendaftar, Baru Terima 19 Siswa

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Kota Batu beberapa waktu lalu.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Program Sekolah Rakyat (SR) di Kota Batu masih minim pendaftar. Hingga batas waktu pendaftaran (30/4/2025) lalu, Dinas Sosial Kota Batu melaporkan baru menerima 19 siswa. Sedangkan kuota yang tersedia untuk SR di Kota Batu mencapai 75 siswa jenjang SMP.

Di Kota Batu, Program pendidikan yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto itu diketahui belum banyak menarik perhatian masyarakat, utamanya orang tua. Sekolah berasrama untuk warga kurang mampu tersebut masih menyisakan 56 kursi kosong, menjelang dijalankan pada Juli 2025 nanti.

Baca Juga : Ancang-ancang Program Makan Bergizi Gratis, SPPG di Kota Batu Masih Dibangun

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu Lilik Fariha. Sebelumnya, pihak Dinsos telah melakukan proses verifikasi terhadap data siswa prasejahtera berdasarkan database Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada kategori desil 1 dan 2. Namun, ada beberapa kendala yang ditemui selama proses verifikasi.

"Sementara yang mendaftar ada 19 orang siswa," ujarnya saat dikonfirmasi JatimTIMES, Jumat (2/5/2025).

Saat sosialisasi, Lilik menyebut, hanya diakumulasi sekitar 200 orang yang disosialisasikan dan memenuhi syarat. Ada dua tahap yang telah selesai digelar. Pada tahap pertama dan tahap kedua masing-masing sebanyak 100 orang. Namun saat sosialisasi itu hanya tujuh siswa yang mantap mendaftar. Sisanya masih mempertimbangkan.

Lilik menyebutkan, proses rekrutmen masih ada lanjutan. Yang mana akan di-update pada hari Selasa (6/5/2025) mendatang. Bukan berupa rekrutmen baru, melainkan dari proses verifikasi yang masih berlangsung.

"Bukan perpanjangan waktu ya, tapi lebih ke proses verifikasi yang belum selesai," jelasnya.

Kuota target masih tetap 75 siswa. Sedangkan untuk waktu pendaftaran juga belum ada arahan dan kebijakan baru untuk melakukan perubahan atau perpanjangan pendaftaran. Sehingga, segala proses masih menyesuaikan jadwal yang telah disosialisasikan.

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan sekolah rakyat di Kota Batu sudah ditetapkan. Yakni di Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bhima Sakti Batu. Penggunaan lokasi untuk Sekolah Rakyat sudah mendapat lampu hijau dari Pemprov Jatim saat ditinjau langsung beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, periode pendaftaran sudah berlangsung 1-30 April 2025 kemarin. Ditujukan bagi sasaran lulusan SD berusia 11-12 tahun yang merupakan anak dari keluarga tidak mampu (data desil 1&2 DTSEN). Selain itu peserta harus mendapatkan izin dari orang tua atau wali dan siap ditempatkan di asrama.

Baca Juga : Dispendik Kabupaten Malang Segera Pastikan Jumlah SD Negeri yang Digabung

Lilik menerangkan, bahwa minimnya pendaftar dipengaruhi beberapa alasan. Di antaranya karena tidak banyak penduduk miskin di Kota Batu. Selain itu, tidak semua masyarakat berkeinginan untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah berasrama.

"Tidak banyak penduduk miskin di Kota Batu. Lalu ini angkatan pertama, orang tua masih belum punya bayangan seperti apa nantinya," terang dia.

Saat ini, Lilik mengaku masih berproses untuk mengajukan ke sejumlah panti asuhan. Hal itu dilakukan juga untuk memenuhi kuota yang sudah ditargetkan. Namun, siswa dari panti asuhan masih belum memastikan jumlah yang akan bergabung.

Lilik berujar, 19 siswa yang sudah masuk merupakan warga asli Kota Batu. Meskipun jumlah itu belum termasuk siswa yang mendaftar melalui laman Kementerian Sosial (Kemensos). Di mana, data tersebut akan diseleksi langsung oleh pemerintah pusat untuk diserahkan kepada Dinsos Kota Batu.

Lilik mengaku sudah getol promosi di media sosial agar menjangkau lebih banyak masyarakat. Khususnya bagi keluarga prasejahtera yang belum masuk database DTSEN. Dirinya menekankan Dinsos Kota Batu akan lebih gencar memberikan edukasi kepada masyarakat. Utamanya yang sudah memenuhi kualifikasi untuk diterima. "Targetnya bisa tuntas bulan Mei," harapnya.