JATIMTIMES - Sakit kepala sering kali muncul tiba-tiba, bahkan tanpa penyebab yang jelas. Namun, dokter sekaligus influencer kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi menyebut salah satu pemicunya yang kerap tak disadari adalah pola tidur yang berantakan.
Lewat kanal YouTube pribadinya, Tirta PengPengPeng, ia menjelaskan bahwa gangguan tidur, terutama jam tidur yang kacau, bisa memicu dua jenis sakit kepala. Yakni Tension Type Headache (TTH) dan migrain.
"Orang yang jam tidurnya kacau itu biasa akan rentan mengalami yang namanya TTH dan migrain," kata dr. Tirta.
Menurut dr. Tirta, Tension Type Headache (TTH) adalah jenis sakit kepala yang menyerang bagian belakang kepala hingga ke leher. Keluhan ini biasanya terasa seperti nyeri, bukan pusing yang berputar seperti saat vertigo.
"TTH itu nyeri kepala bagian belakang menjurus sampai leher, dan itu nyeri sakit, bukan pusing. Pusing itu berputar," jelasnya.
Sementara itu, migrain umumnya disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di kulit kepala maupun di dalam kepala. Hal ini bisa terjadi akibat pola tidur yang tidak teratur.
"Otak kita dan kepala kita itu pembuluh darahnya sangat banyak, dan nggak cuma besar-besar, tapi juga ada yang kecil-kecil namanya pembuluh darah kapiler," katanya.
Ketika pembuluh darah ini menyempit secara berlebihan, dapat menimbulkan sensasi nyeri yang tajam. āSatu pembuluh darah menyempit berlebihan itu akan menimbulkan sensasi nyeri yang hebat,ā tambahnya.
Contoh sederhana yang diungkap dr. Tirta adalah ketika seseorang yang biasanya tidur teratur, tiba-tiba harus begadang karena pekerjaan atau aktivitas lain seperti sahur selama bulan puasa.
āYang digarisbawahi itu, misal kamu tidur teratur, terus kamu keluar kota atau sahur. Contoh pas puasa kemarin, itu kan banyak yang sakit kepala,ā katanya.
Namun, ia juga menyebut bahwa orang yang terbiasa dengan pola tidur tertentu, misalnya pekerja shift malam, mungkin tidak mengalami masalah serupa karena tubuh mereka sudah beradaptasi.
āOrang yang kerja shift malam, nggak pernah nyeri karena dia sudah terbiasa. Misalnya dia tidur jam 4 pagi, bangun jam 9 karena kerjaannya,ā jelasnya.
Lalu, apa solusi pertama saat sakit kepala menyerang akibat pola tidur berantakan? Menurut dr. Tirta, kompres air hangat bisa menjadi pertolongan pertama yang mudah dilakukan di rumah.
"Solusinya apa? Biasanya saya menyarankan solusi pertama dikompres. Kompres air hangat," katanya.
Namun, ia menambahkan bahwa tidak semua nyeri kepala berasal dari TTH atau migrain. Misalnya, jika rasa sakit muncul saat menggerakkan kepala, bisa jadi itu akibat posisi tidur yang salah.
āNah, kalau nyerinya itu ada kesulitan penggerakan, contoh, āDok, kepala saya buat noleh sakitā, berarti itu nyeri saat salah tidur, bukan TTH,ā pungkasnya.
Agar terhindar dari sakit kepala jenis ini, dr. Tirta menyarankan agar masyarakat menjaga pola tidur tetap teratur. Meskipun saat ada perubahan aktivitas seperti puasa, perjalanan, atau kerja lembur.
Untuk diketahui, jam tidur malam paling baik adalah pukul 22.00-23.00 dimana pada waktu tersebut suhu tubuh dan hormon kortisol (yang dapat memicu stres) mulai menurun.
Adapun kebutuhan tidur untuk usia 12-18 tahun atau menjelang remaja sampai remaja adalah 8-9 jam. Sementara usia 18-40 tahun atau dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari.
Itulah penjelasan dr. Tirta soal apakah jam tidur kacau bisa menjadi pemicu sakit kepala. Semoga informasi ini bermanfaat.