free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Pesan KH Marzuki Mustamar kepada Ustaz Hanan Attaki Setelah Dibaiat NU

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
KH. Marzuki Mustamar saat membimbing baiat Ustaz Hanan Attaki. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar berpesan agar Ustaz Hanan Attaki terus berdakwah sebagaimana ajaran Nahdlatul Ulama (NU).

Terlebih hal itu disampaikan setelah ustaz asal Banda Aceh ini dibaiat NU pada Rabu (10/5/2023) malam lalu. Hal tersebut juga cukup menarik perhatian publik. 

Baca Juga : Hadiri FGD Building Strategic Partnership Bank Jatim, Wali Kota Malang: Kolaborasi Itu Harus Ada Satu Visi

Pasalnya sebelum dibaiat NU, ustaz yang juga cukup dikenal karena dakwahnya di kalangan milenial ini sempat dituding mengikuti ajaran Wahabi. 

Bahkan, ia menjadi sempat menjadi sorotan setelah mendapat penolakan dari Banser NU. Saat itu dirinya sedang menyelenggarakan pengajian di Masjid Al Muttawien, Pamekasan, Madura pada Minggu, 23 Februari 2023 lalu.

"Dakwah itu baik, dengan niat yang baik, dengan konten yang benar, dengan materi yang pas," ujar KH Marzuki Mustamar yang juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad.

Dalam hal ini, Kiai Marzuki mengibaratkan seperti makanan yang tidak semuanya bergizi untuk dikonsumsi seseorang. Begitu juga dengan ilmu yang disampaikan seseorang kepada umat, termasuk bagi seorang pendakwah. 

"Orang terserang penyakit komplikasi, tidak bisa diberi makanan bergizi. Mungkin hanya infus. Begitupun dengan dakwah, harus timing-nya pas, materinya pas, kontennya benar, dan yang terpeting bersanad sampai ke Rosulullah SAW," terang Kiai Marzuki.

Baca Juga : Percantik Kawasan Pasar Induk Among Tani, Gorong-Gorong Dibersihkan, Trotoar Diperbaiki

Selain itu, Kiai Marzuki juga berharap agar semua pendakwah dan ulama bisa menyampaikan dakwahnya dengan ilmu yang bersumber dan bersanad pada Nabi Muhammad SAW. 

"Sayang, jika kita sudah keluarkan keringat dan tenaga menyampaikan dakwah kepada umat, lalu diamalkan, ternyata salah satu ilmu yang disampaikan tadi tidak bersanad kepada Nabi," jelas Kiai Marzuki.