JATIMTIMES - Bagi umat Islam, Jumat bukan sekadar hari biasa. Dikenal sebagai sayyidul ayyam (penghulu hari), Jumat menjadi momen istimewa untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca surat-surat Al-Qur’an dengan keutamaan luar biasa.
Selain Surat Yasin yang populer, Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menganjurkan empat surat lain yang layak diamalkan pada malam Jumat. Lantas apa saja surah yang membawa keutamaan untuk diamalkan di malam Jum'at ?.
Baca Juga : 7 Cara Mengonsumsi Biji Chia untuk Meningkatkan Metabolisme yang Wajib Kamu Coba
Jumat memegang posisi sakral dalam Islam. Hari ini disebut sebagai waktu diterimanya taubat Nabi Adam AS setelah diturunkan ke bumi. Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa Jumat adalah hari terbaik di mana kebaikan dilipatgandakan. Menyambutnya dengan ibadah, seperti membaca surat tertentu, diyakini membuka pintu keberkahan dan perlindungan.
Dalam tradisi Islam, malam Jumat (Kamis petang) adalah waktu mustajab untuk berdoa dan beribadah. Imam Syafi’i dalam Al-Umm menekankan bahwa malam ini adalah kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat.
Imam Al-Ghazali menyarankan umat Islam membaca Surat Al-An’am, Al-Kahfi, Thaha, Yasin, Ad-Dukhan, dan Al-Mulk. Namun, bagi yang tidak mampu membaca semuanya, kombinasi Yasin, Ad-Dukhan, dan Al-Mulk menjadi alternatif utama. Berikut rincian keutamaan empat surat istimewa yang patut dibaca malam Jumat:
1. Surat Al-Kahfi: Pelindung dari Fitnah Dajjal.
Surat ke-18 dalam Al-Qur’an ini memuat kisah Ashabul Kahfi (penghuni gua), simbol keteguhan iman di tengah tekanan. Membacanya pada malam Jumat disebutkan dalam Tsawabul A’mal karya Syaikh Shaduq dapat menjadikan pembacanya syahid. “Barangsiapa membacanya tiap malam Jumat, ia akan dibangkitkan bersama para syuhada,” tulisnya.
Tak hanya itu, Al-Kahfi juga diyakini melindungi dari fitnah Dajjal. Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menghafal 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari Dajjal.”(HR. Muslim). Nilai spiritualnya mengajarkan keteguhan hati, relevan untuk menghadapi ujian zaman.
2. Surat Thaha: Cahaya di Antara Dua Jumat.
Dinamai dari huruf muqatha’ah di ayat pembuka, Surat Thaha (QS. 20) mengisahkan perjalanan Nabi Musa AS melawan kezaliman Firaun. Membacanya pada malam Jumat diyakini memberikan nur (cahaya) yang menyinari hingga Jumat berikutnya.
Imam Al-Ghazali menyebut Thaha memiliki kesamaan esensi dengan Al-Kahfi, khususnya dalam kisah Nabi Musa dan Khidir. Keduanya mengajarkan hikmah ketundukan pada ketetapan Allah. “Membaca Thaha adalah investasi spiritual untuk meraih ketenangan batin,” tulis ulama kontemporer, Quraish Shihab.
3. Surat Al-Mulk: Tameng dari Siksa Kubur.
Baca Juga : Wamendagri RI Dukung Penuh Proses Administrasi Pelantikan Lima JPTP Pemkab Malang
Surat ke-67 ini dikenal sebagai Al-Mani’ah (penghalang), karena kemampuannya melindungi pembacanya dari siksa kubur. Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Surat Al-Mulk adalah pelindung yang menyelamatkan dari azab kubur.” (HR. Tirmidzi).
Ayat-ayatnya menegaskan kekuasaan Allah atas langit dan bumi, mengingatkan manusia akan kebesaran-Nya. Tradisi membacanya sebelum tidur atau malam Jumat menjadi ikhtiar untuk meraih rasa aman di akhirat.
4. Surat Ad-Dukhan: Jalan Menuju Ampunan.
Surat ke-44 ini dinamai Ad-Dukhan (kabut) yang merujuk pada tanda kiamat. Membacanya pada malam Jumat disebutkan dalam riwayat Ad-Darimi dapat mengampuni dosa dan menghadirkan janji surga: “Siapa yang membacanya malam Jumat, ia diampuni dan dinikahkan dengan bidadari.”
Melalui kisah kehancuran Firaun dan kesuksesan kaum beriman, Ad-Dukhan mengajak refleksi tentang konsekuensi keimanan dan kekufuran.