JATIMTIMES - Kisah Nabi Ayyub AS patut menjadi teladan bagi umat muslim. Betapa tidak, Nabi Ayyub AS memiliki kesabaran atau ketabahan yang begitu besar. Meskipun memiliki sakit parah yang menular, beliau tetap sabar dan tetap berikhtiar memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
Diolah dari Orami, Satu ketika Nabi Ayyub AS diuji Allah dengan sebuah penyakit parah. Saat itu, istri Nabi Ayyub AS digoda oleh setan agar meninggalkan Nabi Ayyub AS. Nabi Ayyub pun telah meminta istrinya bersabar. Namun sang istri kemudian malah meninggalkan Nabi Ayyub.
Dari situ Nabi Ayyub kemudian bersumpah ingin mencambuk istrinya 100 kali saat ia sembuh. Nabi Ayyub pun kemudian berdoa hingga Allah mengabulkan doanya. Ia pun sembuh dari penyakitnya. Setelah itu, sang istri pun datang dan meminta maaf. Namun Nabi Ayyub tak lupa akan sumpahnya.
Meski begitu, Nabi Ayyub tak tega untuk sampai menyakiti sang istri. Allah SWT kemudian meminta Nabi Ayyub untuk memukul istrinya menggunakan 100 helai rumput. Hal ini pun telah diabadikan dalam Al-Qur'an.
"Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)".
Kemudian diolah dari IslamPos, Nabi Ayyub pernah juga menderita penyakit kulit yang menular. Berganti hari, penyakit tersebut kian parah. Bahkan, keluarganya pun harus diusir oleh masyarakat dari perkampungan.
Anak-anak Nabi Ayyub pun satu persatu tertular penyakit dan bahkan ada yang sampai meninggal. Tidak ada kerabat atau sahabat yang peduli akan kondisi yang dialami oleh Nabi Ayyub. Harta yang dimilikinya, perlahan juga habis. Sang istri pun kemudian harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya hidup.
Lantas, ia bekerja pada sebuah tempat. Di situ, masyarakat kemudian mengetahui jika wanita yang berkerja tersebut merupakan istri dari Nabi Ayyub. Istri Nabi Ayyub pun kemudian diusir karena masyarakat merasa takut akan tertular penyakit.
Dan dalam keadaan terpuruk tersebut, Nabi Ayyub memanjatkan doa yang sederhana kepada Allah SWT. Doa tersebut juga diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al Anbiya 83.
Baca Juga : Beraksi Ketika Ditinggal Mudik, Pelaku Pencurian Rumah Warga di Pakis Ditangkap Polisi
"Rabbii, inni massaniyadh dhurru wa anta arhamur raahiimin". Artinya, "(Wahai Rabb-ku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Rabb Maha Penyayang dari semua yang penyayang)".
Kesabaran Nabi Ayyub berbuah manis. Allah SWT yang maha penyayang, mengabulkan doa yang menjadi harapan Nabi Ayyub. Allah SWT pun memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub. Bukan hanya kesembuhan, bahkan, Allah SWT mengabulkan dan memberikan lebih dari apa yang Nabi Ayyub pinta dalam doanya.
"Hanya orang-orang yang bersabarlah yang pahalanya disempurnakan tanpa batas" (QS. Az-Zumar 10).
"Maka Kami kabulkan (doanya), lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami" (QS Al Anbiya 84).