Kenali Penyebab Gatal di Selangkangan saat Hamil, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Reporter
pipit anggraeni
Editor
Redaksi
25 - Apr - 2025, 09:17
JATIMTIMES - Berbicara tentang gangguan kesehatan selama masa kehamilan, salah satunya adalah gatal. Gatal dapat terjadi di beberapa area, termasuk selangkangan. Gatal tersebut dapat membuat kulit menjadi merah, bersisik, atau berbentuk cincin. Rasa ingin menggaruk dapat menyebabkan rasa perih atau terbakar, terutama saat berkeringat. Gatal pada bumil di selangkangan harus segera diobati. Prevalensi gatal pada bumil mencapai 18-40%.
PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenlingga.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berupaya dalam meningkatkan profesionalisme anggotanya, sehingga dapat memberikan pelayanan serta distribusi obat-obatan yang mudah dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga : Tips Masak Nasi Putih yang Lebih Sehat dari Biasanya, Cuma Pakai 1 Bahan Ajaib
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab gatal di selangkangan saat hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya gatal di selangkangan saat hamil?
Pada umumnya, gatal di selangkangan biasanya terjadi ketika saraf di kulit mendapatkan rangsangan, misalnya akibat iritasi, alergi, atau infeksi, kemudian mengirimkan sinyal ke otak yang diproses menjadi sensasi gatal. Menggaruk adalah respon alami tubuh untuk meredakan rasa gatal, meskipun menggaruk berlebihan dapat menyebabkan luka dan infeksi sekunder. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya gatal di selangkangan selama masa kehamilan yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormon selama kehamilan
Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormonal yang besar, khususnya peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormon ini dapat mempengaruhi kondisi kulit dan keseimbangan mikrobiota di area genital, termasuk selangkangan. Hormon yang meningkat ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami iritasi. Selain itu, perubahan pH vagina yang membuat area tersebut lebih rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri. Produksi minyak dan keringat yang meningkat, sehingga area selangkangan menjadi lebih lembap dan hangat, kondisi ideal bagi jamur tumbuh.