JATIMTIMES - Dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian baru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan konsolidasi dengan mengumpulkan semua direktur rumah sakit dan semua pengelola fasilitas kesehatan yang ada.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat,, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dengan seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) dengan mengumpulkan semua direktur rumah sakit dan jajaran kesehatan untuk memastikan kesiapsiagaan apabila terjadi sesuatu.
Baca Juga : Masyarakat Soroti Minor SPMB 2025, Dinas Pendidikan Banyuwangi Beri Tanggapan
Karena seperti yang dirilis oleh Kemenkes RI, Covid 19 varian Omicron itu penyebarnya sangat cepat namun dengan tingkat kematian rendah
Amir Hidayat menuturkan, berbeda dengan varian Delta meskipun tidak matikan tapi Omicron sebenarnya yang cepat menyebar penularannya. Untuk itu semua pihak diminta supaya lebih mewaspada apabila terjadi gejalanya hampir sama dengan flu biasa, seperti antara lain; batuk pilek dan demam yang sementara ini cukup banyak mengalami hal tersebut.
“Hipotesa kami itu bisa jadi Covid tapi saat ini belum ada laporan karena memang belum ada pemeriksaan. Ini yang kami sosialisasikan dan akan mengaktifkan lagi seluruh faskes untuk bisa melakukan pemeriksaan jika diperlukan,” ujar Amir.
Yang penting adalah mohon untuk kewaspadaan promotif dan preventifnya, mohon warga yang sakit yang flu wajib menggunakan masker. Supaya dijaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)-nya.
“Jangan lupa untuk sering cuci tangan memakai sabun atau handsanitizer yang sebelumnya disimpan dibuka dan diaktifkan lagi dan Budaya 3 M-nya,” imbuh Amir
Budaya 3 M dalam masa COVID-19 adalah; memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai sabun agar terhindar dari droplet yang sudah terkontaminasi virus),”.
Baca Juga : Laboratorium Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Raih Sertifikat Akreditasi Nasional dari KAN
Varian Omicron di sub varian turunannya penyebaran sangat cepat tetapi tidak sampai masuk ke saluran pernapasan bawah. Ada disaluran pernapasan atas .
Amir menambahkan sementara ini pihaknya belum ada laporan karena memang belum ada pemeriksaan seperti itu. Namun sebagian masyarakat mengalami gejala yang sama dengan Covid -19, seperti; demam, batuk, pilek dan sebagainya tetapi melakukan pemeriksanaan dan tidak dilakukan Swab sehingga belum bisa memastikan.
Seperti diketahui Swab merupakan prosedur pengujian yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-18. Tes ini melibatkan pengambilan sampel cairan dari hidung dan tenggorokan untuk diperiksa di laboratorium.