JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemkab Malang berencana membentuk pusat kawasan ekonomi kreatif Kabupaten Malang yang terpusat di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen.
Hal itu merupakan rencana tahap awal dari Disparbud Kabupaten Malang dalam menaungi para pelaku ekonomi kreatif sekaligus menyajikan berbagai potensi ekonomi kreatif Kabupaten Malang kepada wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga : Pemkab Kediri Mulai Aktivasi Sentra PKL Simpang Lima Gumul
"Kota Malang ada landmark MCC (Malang Creative Center) untuk pusat ekonomi kreatif, Kabupaten Malang yang sedemikian besar kok tidak ada. Saya ingin di Kabupaten Malang, kalau di Kota Malang berupa bangunan MCC, kalau Kabupaten Malang berupa kawasan ekonomi kreatif, saya inginnya di Sanankerto, Turen," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Disparbud Kabupaten Malang Anwar Supriadi kepada JatimTIMES.com.
Anwar pun menjelaskan, alasan dirinya mewacanakan pembentukan kawasan ekonomi kreatif yang dipusatkan di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Menurut Anwar, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen memiliki sumber daya manusia yang kuat.
"Karena Sanankerto, Turen itu kuat dalam hal sumber daya manusianya. Di sana lengkap dalam hal potensi yang ada. Mulai potensi pariwisata, ekonomi kreatif, di sana ada pabrik peluru, itu yang menjadikan kami pilihan Sanankerto menjadi pusat kawasan ekonomi kreatif," jelas Anwar.
Menurut Anwar, ketika Desa Sanankerto, Kecamatan Turen menjadi pusat kawasan ekonomi kreatif, nantinya tidak akan bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, terdapat beberapa wilayah yang nantinya masuk ke dalam kawasan ekonomi kreatif.
"Sebagai pendukungnya adalah kecamatan-kecamatan di sekitar Turen. Seperti Poncokusumo, Tumpang, Wajak, Dampit, Gondanglegi, Bululawang, itu untuk mendukung pusat kawasan ekonomi kreatif di Turen," beber Anwar.
Jika kawasan ekonomi kreatif tersebut sudah terbentuk, maka tujuan selanjutnya yakni menarik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri untuk menikmati berbagai potensi ekonomi kreatif dan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang.
Pasalnya, selama ini banyak wisatawan khususnya dari luar negeri yang turun dari kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melanjutkan perjalanan wisatanya menuju Coban Sewu dan berlanjut ke Kabupaten Banyuwangi, Bali hingga Lombok. Setelah dari Lombok atau Bali, wisatawan dari luar negeri kebanyakan langsung kembali ke negaranya masing-masing.
"Harapan kami pada saat turun dari Bromo Tengger Semeru itu bisa berhenti di Sanankerto yang di sana menjadi pusat kawasan ekonomi kreatif. Tentunya nanti di sana ada informasi-informasi terbaru tentang kekayaan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Malang," ujar Anwar.
Nantinya, para wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri dapat diberikan pilihan untuk melanjutkan perjalanan wisata menuju berbagai destinasi wisata di Kabupaten Malang yang sangat menakjubkan.
Baca Juga : Giri Menobatkan Trunajaya Jadi Raja Jawa: Lahirnya Panembahan Maduretna
"Bisa diberikan pilihan mungkin ke Coban Sewu, mungkin ke Pantai Wedi Awu, Pantai Lenggoksono, mungkin ke jajaran pantai selatan, mulai dari Sendangbiru sampai Modangan itu kan masing-masing mempunyai potensi untuk dikunjungi oleh wisatawan," jelas Anwar.
Pihaknya mengaku, bahwa rencana membuat sebuah kawasan ekonomi kreatif yang dipusatkan di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen ini masih dalam tahap wacana. Anwar menyebut, bahwa membuat sebuah pusat kawasan ekonomi kreatif tidak bisa dalam waktu yang sebentar.
"Jadi kami sangat butuh dukungan dari siapapun, dari pihak manapun. Untuk benar-benar dapat mewujudkan mimpi kami untuk bisa menjadi kawasan ekonomi kreatif. Ini masih menjadi wacana atau rencana di internal Disparbud Kabupaten Malang," kata Anwar.
Sementara itu, untuk tahap awal menjadikan Desa Sanankerto, Kecamatan Turen sebagai pusat kawasan ekonomi kreatif di Kabupaten Malang, pihaknya mengatakan bahwa Disparbud Kabupaten Malang akan menggelar Festival Ekonomi Kreatif 2025 di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen.
Di mana nantinya para finalis Joko Roro Kabupaten Malang tahun 2024 akan menjadi panitia penyelenggara dengan pendampingan dari Disparbud Kabupaten Malang. Nantinya di dalam kegiatan Festival Ekonomi Kreatif 2025 akan berisi seminar atau sarasehan terkait ekonomi kreatif, serta pameran dari 20 subsektor ekonomi kreatif.
"Rencananya Festival Ekonomi Kreatif 2025 digelar pada bulan Oktober 2025. Insya Allah menjadi salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1.265 tahun," pungkas Anwar.