JATIMTIMES - Semua orang yang sudah menunaikan ibadah haji pasti menginginkan ibadah hajinya berpredikat mabrur.
Mabrur sendiri merupakan label yang sebenarnya tidak bisa ditentukan oleh manusia, melainkan hanya Allah SWT saja yang mampu menilainya.
Baca Juga : Staf Media Presiden Prabowo Tertipu Cinta! Ini Modus Love Scamming yang Harus Diwaspadai
Tetapi, memperoleh mabrur bukan perkara yang mudah. Sebab untuk mencapai hal ini orang yang pergi haji harus mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang mendukung pencapaian haji mabrur tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang melaksanakan ibadah haji, tanpa berkata dan berbuat cabul, dan tanpa melanggar ketentuan, maka keadaannya dari segi dosa akan kembali seperti keadaan pada hari ia dilahirkan ibunya." (HR Bukhari Muslim).
Selain itu, Rasulullah SAW menerangkan terkait pahala paling sepadan bagi haji mabrur.
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: "Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga," (HR Bukhari).
Ciri Haji Mabrur
Dilansir dari laman NU Online, berikut terdapat tiga ciri haji mabrur yang dijelaskan berdasarkan sabda Rasulullah SAW.
1. Bersikap santun (thayyibul kalam)
Ciri haji mabrur yang pertama yaitu memiliki sikap sangat santun atau menghormati kepada siapa saja tanpa merasa dirinya paling istimewa.
Seseorang yang santun ini berarti tutur katanya sopan, tidak memfitnah, tidak bersikap sombong atau arogan.
Berikut hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya.
الوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: "Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?' Rasulullah menjawab, 'Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.'"
2. Menebar kedamaian (ifsya'us salam)
Baca Juga : Amr bin Tsabit bin Waqsy, Sosok yang Belum Pernah Salat tapi Masuk Surga
Ciri haji mabrur berikutnya adalah sifatnya selalu ingin menebar kedamaian sehingga tidak ada rasa benci, iri, atau hal-hal lain yang mengundang pertengkaran.
Setelah dirinya pulang berhaji, sebisa mungkin ia akan berusaha memperbaiki sikap menjadi pribadi yang lebih baik dan melakukan hal-hal positif yang bernilai manfaat.
3. Berjiwa sosial tinggi (ith'amut tha'am)
Ciri haji mabrur ketiga adalah memiliki rasa jiwa sosial tinggi, terutama kepada orang-orang di sekitar yang kurang mampu.
Contohnya, memperbanyak sedekah, berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan, menyantuni anak yatim serta fakir miskin, sebagaimana hadis di bawah ini:
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya: "Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. 'Rasulullah kemudian berkata: Memberikan makanan dan santun dalam berkata.' Al-Hakim berkata bahwa hadis ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim."