JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dalam waktu dekat akan melakukan pendataan pelaku ekonomi kreatif di tahun 2025 untuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Malang yang bekerja sama dengan Founder Content Garage Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Vicky Arief.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, program penguatan ekosistem ekonomi kreatif 2025 diluncurkan sebagai wujud komitmen Pemkab Malang dalam memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga : Residivis Pelaku Penipuan Berkedok Lelang Online Tas Branded Murah Ditangkap Polres Batu
Di mana dalam program penguatan ekosistem ekonomi kreatif 2025 sendiri terdapat tiga agenda utama. Yakni dimulai dengan pendataan pelaku ekonomi kreatif, pendampingan serta inkubasi terpadu dan festival ekonomi kreatif Kabupaten Malang 2025.
"Langkah strategis ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data, kolaboratif dan berkelanjutan," ujar Purwoto, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif sendiri nantinya akan melibatkan komunitas kreatif, kecamatan dan fasilitator daerah. Di mana nantinya pendataan yang dilakukan akan mencakup seluruh subsektor ekonomi kreatif yang diakui oleh pemerintah.
"Proses ini dilakukan secara hybrid melalui FGD offline, wawancara langsung dan pengisian formulir digital yang disebarluaskan secara daring," jelas Purwoto.
Kemudian untuk kegiatan pendampingan dan inkubasi terpadu yang dilakukan akan difokuskan pada subsektor unggulan Kabupaten Malang seperti kuliner, kriya, fesyen, film dan ekowisata berbasis budaya.
"Pendampingan dilakukan dalam bentuk workshop, klinik bisnis, mentoring digital dan jejaring pasar dengan pendekatan 3C yakni connect, collaborate dan commerce," kata Purwoto.
Selanjutnya, program penguatan ekosistem ekonomi kreatif 2025 ditutup dengan kegiatan festival ekonomi kreatif Kabupaten Malang 2025 yang rencananya akan digelar pada bulan Oktober yang nantinya akan masuk dalam serangkaian agenda Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1.265 tahun yang puncaknya digelar pada November 2025 mendatang.
"Festival ini akan menjadi panggung kolaboratif yang menampilkan hasil karya, inovasi dan kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif lintas generasi. Selain pertunjukan seni, pameran produk dan pasar kreatif, festival ini juga akan menjadi ajang pitching project dan temu bisnis," beber Purwoto.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Wajak ini mengatakan, bahwa ekonomi kreatif bukan hanya sektor potensial. Tetapi masa depan pembangunan ekonomi lokal yang inklusif menjadi salah satu fokus utama dari Disparbud Kabupaten Malang dalam penguatan ekosistem ekonomi kreatif 2025.
"Maka dari itu, program ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan basis data yang valid, kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni dan ruang ekspresi serta promosi bagi para pelaku kreatif," ujar Purwoto.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Disparbud Kabupaten Malang Anwar Supriadi menyampaikan, bahwa kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Malang 2025 diawali dengan pelaksanaan sosialisasi kepada para perwakilan pelaku ekonomi kreatif dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang yang digelar di Malang Creative Center (MCC).
Baca Juga : Mas Ibin: Wapres Gibran Dukung Perluasan Ekspor UMKM dan Penguatan RS Rujukan Kota Blitar
Anwar menyebut, dipilihnya MCC sebagai lokasi sosialisasi pendataan pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Malang 2025 ini berawal dari jalinan kerja sama dengan Content Garage yang berlokasi di KEK Singhasari. Di mana pihaknya memiliki keyakinan keberadaan KEK Singhasari akan memberikan efek yang cukup baik dalam pengembangan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Malang.
"Di sana (KEK Singhasari) juga banyak tenant yang sangat mumpuni dalam hal pemajuan ekonomi kreatif. Oleh karena itu kami menggandeng Content Garage melalui mas Vicky sebagai penyedia kegiatan hari ini. Sehingga karena mas Vicky juga punya akses ke MCC ini, sehingga kami menarik kegiatan tersebut di MCC ini," jelas Anwar.
Selain itu, alasan pihaknya menyetujui kegiatan sosialisasi pendataan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Malang juga sebagai doa dan harapan agar di Kabupaten Malang juga memiliki gedung seperti MCC atau sebuah kawasan ekonomi kreatif yang terletak di satu wilayah dengan didukung oleh beberapa wilayah lainnya.
"Dengan adanya pendataan yang valid, Insya Allah segala perencanaan yang kami susun itu lebih mudah dan lebih tepat sasaran. Kami mempunyai keyakinan, apabila pendataan ini berjalan dengan baik, hal-hal yang kami laksanakan setelahnya entah itu pengembangan, peningkatan, pemanfaatan dan lain-lain terkait ekonomi kreatif akan lebih mudah dilaksanakan," tutur Anwar.
Lebih lanjut, salah satu peserta sosialisasi yang juga sebagai Ketua Penyelenggara Pesona Gondanglegi yang ke-10 yakni Heiffanny Rizal menyambut baik kegiatan sosialisasi pendataan pelaku ekonomi kreatif yang digelar oleh Disparbud Kabupaten Malang.
"Alhamdulillaah saya menyambut sangat positif sekali karena kegiatan seperti ini tidak biasa dilakukan, apalagi ditindaklanjuti secara serius. Jadi ini angin segar untuk pelaku industri ekonomi kreatif," ujar Ifan.
Pihaknya berharap agar kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif dapat diseriusi secara konsisten untuk pengembangan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Malang. "Supaya Kabupaten Malang atau Malang Raya ini bisa tumbuh lebih baik dari daerah lain di Provinsi Jawa Timur," pungkas Ifan.