free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Tak Ada Tempat bagi Pecandu! SH Terate UNU Blitar Terapkan Tes Urine Jelang Pengesahan Anggota

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kepala BNN Kabupaten Blitar, AKBP Wahjudi Santoso (tengah), berfoto bersama jajaran pengurus SH Terate Komisariat UNU Blitar usai pelaksanaan tes urine bagi calon warga di Pendopo Islam Nusantara, Sekardangan, Selasa (17/6/2025).

JATIMTIMES – Komitmen kuat terhadap pemberantasan narkoba tak hanya digaungkan lewat semboyan. SH Terate Komisariat UNU Blitar membuktikannya di lapangan.

 Selasa (17/6/2025), puluhan calon warga perguruan silat itu satu per satu menyerahkan sampel urine dalam kegiatan tes narkoba yang digelar di Pendopo Islam Nusantara, Sekardangan, Kabupaten Blitar.

Baca Juga : Unisba Blitar Gandeng XLSmart dan TDA, Bina Gen Z Jadi Kreator Produktif

Tes urine ini bukan sekadar formalitas. Dalam tubuh SH Terate, agenda ini sudah menjadi semacam ritual sakral untuk menegaskan bahwa menjadi pendekar sejati bukan hanya soal tangkas di gelanggang, tapi juga bersih dari barang haram. 

Kegiatan tersebut difasilitasi langsung oleh Pimpinan Cabang SH Terate Blitar dan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar.

Ketua SH Terate Cabang Blitar, Kangmas Ibnu Sudibyo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan bahwa para calon warga terbebas dari pengaruh narkoba sejak awal. 

“Kami ingin seluruh anggota SH Terate tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga kuat secara mental dan moral. Ini bagian dari tanggung jawab kami membentengi generasi muda dari ancaman narkoba,” tegas Kangmas Ibnu dengan nada serius.

Tak tanggung-tanggung, jajaran pimpinan dari BNN Kabupaten Blitar pun turut hadir memantau langsung jalannya kegiatan. Kepala BNN Kabupaten Blitar, AKBP Wahjudi Santoso, mengaku mengapresiasi inisiatif dari SH Terate. 

Menurutnya, pelibatan organisasi masyarakat dalam program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) sangat penting untuk membentuk benteng sosial yang kuat.

“Langkah ini luar biasa. Deteksi dini seperti ini sangat efektif. Kami berharap para pendekar SH Terate menjadi pionir dalam gerakan anti narkoba di tengah masyarakat. Mereka bisa menjadi contoh konkret generasi muda yang tangguh dan bersih narkoba,” ujar AKBP Wahjudi.

Ketua Komisariat UNU Blitar, Jeffi, juga menyampaikan pesan tegas. Menurutnya, organisasi pencak silat seperti SH Terate harus membentuk kader yang tak hanya jago bela diri, tapi juga memiliki karakter dan akhlak yang kuat.

 “Kita tidak sedang membentuk jagoan jalanan. Kita membentuk insan berbudi luhur, yang siap jadi pemimpin dan pelindung masyarakat. Tes urine ini adalah bagian dari proses itu,” ujarnya.

Baca Juga : Bupati Blitar Launching Layanan Cetak KTP-el di Seluruh Kecamatan: Adminduk Dekat, Cepat, Bebas Korupsi

Jeffi menambahkan bahwa perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan harus menjadi garda depan dalam menciptakan lingkungan bersih narkoba. Ia menilai, tes urine ini adalah awal dari tradisi baru yang patut dipertahankan dan dikembangkan.

“Kalau kita tidak mulai dari dalam, dari internal organisasi sendiri, maka kita akan terus jadi korban. Ini saatnya organisasi seperti SH Terate jadi pelopor. Jangan beri ruang sedikit pun untuk narkoba masuk ke lingkungan kami,” tegasnya.

Pelaksanaan tes urine berlangsung tertib dan lancar. Di bawah pengawasan tim medis serta petugas BNN, para calon warga SH Terate mengikuti prosedur dengan penuh antusias. Hasil sementara dari pemeriksaan tidak menunjukkan adanya indikasi penggunaan zat terlarang di kalangan peserta.

Dengan agenda ini, SH Terate Komisariat UNU Blitar seolah mengirim pesan keras kepada siapapun: pendekar masa kini bukan hanya kuat di gelanggang, tapi juga bersih dari narkoba dan berakhlak mulia. 

Langkah ini menjadi contoh positif bagaimana organisasi kemasyarakatan dapat mengambil peran aktif dalam pemberantasan narkotika di akar rumput. Sebuah bentuk jurnalisme pembangunan yang menyajikan wajah pemberdayaan anak muda dari medan tempur sesungguhnya: perang melawan narkoba.