JATIMTIMES - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus menunjukkan kreativitas dan inovasinya dalam menghasilkan sebuah produk UMKM yang beda dengan yang lain dan pastinya memiliki nilai serta daya jual yang cukup tinggi.
Salah satu pelaku UMKM yang menjual produk kreatif gantungan kunci rajut dengan merek Zharla yakni Zhanaz Adrila Maharani (21). Perempuan yang akrab disapa Zhanaz ini merupakan mahasiswa semester enam di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Baca Juga : Terbukti Unggul, MIN 2 Kota Malang Cetak Ratusan Hafidz dan 1.276 Prestasi Berbagai LevelÂ
Zhanaz pun berkesempatan menceritakan latar belakang akhirnya bisa menggeluti dunia UMKM dengan membuat produk gantungan kunci rajut ini diawali dari kekosongan waktu saat kuliah. Di mana ada mata kuliah di pagi hari dan di sore hari.
Dirinya mengatakan, di tengah-tengah menunggu jadwal kuliah, daripada harus balik pulang ke rumah yang berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Zhanaz memilih untuk menunggu jadwal kuliah di kampus ataupun sekadar nongkrong di cafe sekitar kampus.
"Daripada aku pulang, masa harus seharian nunggu, apalagi kalau sore ada kelas, karena aku bisa merajut, aku iseng bawa benang sambil merajut. Selain itu aku terinspirasi dari TikTok dan teman aku yang ada di Jakarta dan Yogyakarta," ujar Zhanaz kepada JatimTIMES.com.

Meskipun dirinya sejak duduk di bangku sekolah dasar sudah mendapatkan ilmu merajut turun temurun dari nenek, ibunya hingga turun ke dirinya, produk gantungan kunci rajut yang dihasilkan pun tidak langsung sempurna.
"Emang dari sekolah dasar sudah punya soft skill merajut. Basic keluarga merajut. Aku diajarin ibu aku, ibu aku diajarin nenek aku. Membuat gantungan kunci ini berawal dari iseng, karena waktu luangnya banyak," ujar Zhanaz.
Namun, meski tidak langsung sempurna, Zhanaz terus mencoba untuk menghasilkan produk yang bagus dan presisi. Akhirnya sejak Juli 2024 lalu, Zhanaz mulai merintis usaha gantungan kunci rajut merek Zharla dengan berbagai bentuk lucu dan menggemaskan.
Beberapa di antaranya gantungan kunci rajut berbentuk buzz toy story, bulan sabit, bintang, matahari pot bunga, bunga, kelinci, harimau, bebek, ayam, babi, pinguin, kura-kura, ikan, katak, octopus atau gurita, sayuran, buah-buahan dan masih banyak lagi.
"Mungkin karena aku suka lihat disney dan aku suka karakternya. Terus aku suka mengimajinasikannya, bagaimana ini dijadiin boneka pasti lucu banget," kata Zhanaz.
Dalam membuat beragam gantungan kunci rajut tersebut, Zhanaz merekrut dua orang perajin. Di mana satu dari dua orang tersebut juga memiliki beberapa tenaga kerja lagi untuk membuat bentuk dasar gantungan kunci rajut. Artinya, dengan usia yang masih muda, Zhanaz juga berhasil menyerap tenaga kerja di tempat workshop pembuatan gantungan kunci rajut miliknya di Dusun Pandan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kita Batu.

Untuk harga dari masing-masing gantungan kunci rajut pun bermacam-macam. Dari yang paling murah Rp 10 ribu dan paling mahal Rp 35 ribu. Beberapa di antaranya untuk gantungan kunci rajut bentuk bintang, bulan sabit dan matahari seharga Rp 10 ribu.
Baca Juga : FPIK UB Siap Rebranding dan Go Internasional, Gebrakan Dekan untuk Tarik Minat Gen Z
Kemudian untuk gantungan kunci rajut berbentuk ayam seharga Rp 13 ribu, berbentuk bunga dan ikan seharga Rp 15 ribu, berbentuk octopus atau gurita seharga Rp 17 ribu, berbentuk kelinci dan babi seharga Rp 18 ribu, berbentuk katak seharga Rp 19 ribu, berbentuk tokoh buzz toy story seharga Rp 25 ribu, hingga berbentuk pot bunga seharga Rp 35 ribu.
Menurut Zhanaz, penentuan harga itu sesuai dengan jumlah benang yang digunakan, kemudian juga dari tingkat kesulitan serta bentuk yang akan dibuat sebagai gantungan kunci rajut. "Untuk yang murah sekitar Rp 10 ribuan itu karena simpel dan pengerjaan ya cuma 10 menit, itu karena saya sudah terbiasa. Kalau yang model-model lain mungkin sekitar 30 menit," jelas Zhanaz.
Lebih lanjut, untuk pemasaran produk gantungan kunci rajut dari Zharla.id dilakukan secara online maupun offline. Untuk pasar online, Zhanaz menjual melalui paltform e-commerce Shoppee dan untuk pasar offline, Zhanaz menjual ketika akhir pekan di Alun-alun Kota Batu dan Car Free Day Jalan Ijen Kota Malang.
"Pas di alun-alun juga banyak turis mancanegara yang tertarik dan belinya banyak. Ada turis dari Malaysia, Cina, itu beli sampai 200 sampai 300 ribu. Mungkin karena di negaranya ada yang jual tapi harganya mahal," kata Zhanaz.
Dirinya mengaku, juga menjual gantungan kunci rajut secara bijian maupun dalam jumlah banyak. Terlebih lagi Zhanaz juga menerima pesanan untuk oleh-oleh maupun souvenir untuk acara pernikahan. Di mana ketika konsumen memesan banyak, akan mendapatkan harga yang lebih murah.
Dalam satu bulan, dirinya bisa mendapatkan pendapatan mencapai Rp 4 juta. Zhanaz berharap dengan aktivitas dagang yang diawali dari keisengan ini dapat terus berkembang dan semakin membuka peluang pekerjaan bagi banyak orang.
"Harapan aku untuk penjualan di onlinenya itu lebih laris dan meningkat. Karena jual online enak, misalkan ada pesanan bisa langsung dibuatkan. Tapi kalau jualan offline itu harus stok dan jualan seminggu sekali, jadi uang masuk dan keluarnya kan harus nunggu CFD. Kalau misalkan online kan aku buatin terus aku kirim," pungkas Zhanaz.