free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Lebih Baik Kardio atau Angkat Beban Dulu? Ini Hasil Studi Terbaru

Penulis : Irsya Richa - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Salah seorang saat berolahraga. (Foto: Pinterest)

JATIMTIMES - Kardio dan angkat beban merupakan jenis latihan fisik yang sering dilakukan untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hanya, kerap menjadi perdebatan mana yang lebil baik di antara keduanya.

Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Exercise Science & Fitness menegaskan efek positif yang dapat ditimbulkan kardio dan angkat beban pada pembakaran lemak.

Baca Juga : Terjebak Perang Iran dan Israel, Arek Suroboyo Ini Nyatakan Belum Ingin Pulang

Penelitian studi terbaru ini dilakukan terhadap 45 peserta pria obesitas berusia 18-30 tahun. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok CRE (perlawanan sebelum daya tahan) dan CER (daya tahan sebelum perlawanan), dan kontrol (tidak ada latihan).

“Mereka bagi subjek yang obesitas ke kelompok olahraga CRE: Angkat beban dulu, baru kardio. CER: Cardio dulu, baru angkat beban selama 12 Minggu,” ungkap Ilmuwan muda Felix Zuhendri Phd.

Mereka berlatih tiga kali dalam seminggu selama satu jam. Aktivitas fisik dipantau menggunakan pelacak kebugaran dan komposisi tubuh dinilai menggunakan absorptiometri sinar-X energi ganda (DEXA). Metrik lainnya termasuk VO2max dan kekuatan otot.

“Hasilnya terjadi perbedaan yang signifikan. Kedua kelompok meningkat secara signifikan dalam tingkat aktivitas fisik, komposisi tubuh, kepadatan tulang, VO2max, dan kekuatan,” tambah Felix, Senin (16/6/2025).

Kelompok yang melakukan latihan ketahanan terlebih dahulu menunjukkan hasil yang lebih unggul khususnya dalam aktivitas fisik sedang hingga berat, pengurangan lemak, daya tahan otot dan kekuatan eksplosif.

Kelompok yang mengutamakan kardio juga mengalami peningkatan, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Sementara kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan. Aktivitas fisik selama intervensi memengaruhi pengurangan lemak, dengan hasil kelompok yang mengutamakan ketahanan terutama terkait dengan peningkatan upaya.

“Di kelompok yang angkat beban dulu baru cardio: Lemak tubuh lebih berkurang, termasuk lemak di perut (android fat) dan pinggul (gynoid fat). Kekuatan lebih maksimal terutama kekuatan eksplosif dan daya tahan otot meningkat lebih besar,” ungkap Felix.

Baca Juga : Duta FKIP Unisba 2025–2027 Resmi Dilantik, Siap Bawa Misi Intelektual ke Masyarakat

Menurut penelitian, mengikuti program latihan yang menggabungkan latihan ketahanan terlebih dahulu, sebelum kardio, dapat meningkatkan kebugaran, aktivitas fisik harian kita, dan karenanya mengurangi lemak tubuh secara lebih efisien daripada melakukan kardio terlebih dahulu. “Ini yang selalu gua kerjain, beban dulu baru cardio. Semoga bermanfaat,” ujar Felix.

Temuan ini menunjukkan  harus menyesuaikan program agar sesuai dengan kebutuhan dan juga menyoroti pentingnya urutan latihan. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, seperti buku harian makanan yang dilaporkan sendiri mungkin tidak 100 persen bisa diandalkan, dan ukuran sampel yang relatif kecil, tetapi itu bukan satu-satunya penelitian yang meneliti urutan latihan.

Sedangkan  studi lain yang diterbitkan oleh Journal of Strength and Conditioning Research menemukan bahwa menyelesaikan kardio sebelum latihan kekuatan menghambat hasil. Dalam studi tersebut, pria yang menyelesaikan kardio intensitas tinggi sebelum sesi kekuatan mengalami penurunan performa ketahanan kekuatan.

Karena itu, berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut, disarankan untuk menghindari latihan kekuatan segera setelah kardio, dan sebaliknya angkat beban terlebih dahulu untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak.