JATIMTIMES - Florawisata Santerra de Laponte, Pujon, Kabupaten Malang kini sedang jadi sorotan publik. Anggota DPRD Kabupaten Malang sebelumnya mempertanyakan perizinan yang belum lengkap hingga meminta untuk disegel. Wacana penyegelan objek wisata itu mendapat penolakan dari pedagang sekitar.
Salah seorang pedagang di kawasan wisata Santerra, Sulis, menyampaikan keberatan jika objek wisata tersebut disegel. Menurutnya, keberadaan Santerra sudah memberikan dampak positif bagi perekonomian warga Pandesari dan sekitarnya. Dirinya mengaku sudah menggantungkan penghasilan untuk kebutuhan keluarga dari hasil berdagang di tempat wisata.
Baca Juga : Respons PSSI Usai Qatar dan Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Di sini ada sekitar 31 ruko di sekitar parkiran, belum pekerjanya. Kalau misal disegel mau cari makan di mana?" ungkap Sulis saat ditemui, Jumat (13/6/2025).
Sulis mengaku, hasil dirinya berdagang sudah membantu biaya menyekolahkan anak sampai kuliah. Dikatakannya, Florawisata Santerra membuka peluang kerja bagi warga Desa Pandesari Kecamatan Pujon dan sekitarnya. Menurutnya, lebih dari 50 warga Desa Pandesari bekerja di dalam kawasan wisata tersebut, baik sebagai karyawan, pedagang, hingga ratusan jasa ojek warga setempat.
"Sekarang banyak yang akhirnya bisa punya penghasilan dari sini. Belum lagi lahan warga yang dulu tak terpakai, kini bisa disewa dan bermanfaat," jelasnya.
Sulis juga menyayangkan desakan penyegelan obyek wisata ini. Ia berharap pemerintah daerah dan DPRD lebih memikirkan dampak sosial bagi warga sekitar sebelum mengambil keputusan. Terlebih, wacana Penyegelan datang dari anggota DPRD.
"Harusnya mikir rakyat kecil dulu. Dewan kan dipilih rakyat untuk membela kami, bukan mematikan mata pencaharian," tuturnya.
Ia berharap Pemkab Malang mempertimbangkan soal izin operasional Wisata Santerra agar berproses agar perekonomian warga di sekitar lokasi wisata tetap berputar. Sebab, pihaknya merasa terbantu dengan banyaknya wisatawan baik dari Jawa Timur, hingga seluruh Indonesia yang datang bisa meramaikan dagangan.
Baca Juga : Sejumlah Rumah di Tirtoyudo Kembali Tergenang Banjir
"Jadi tolong tidak sepihak mau disegel, mungkin kalau sampai disegel ya pedagang bisa protes,"tambahnya.
Sementara itu, Manager Operasional Florawisata Santerra De Laponte Viqi Litiawan Cesi menyebut bahwa sudah ada ratusan warga yang dipekerjakan di Santerra. Mayoritas merupakan warga Desa Pandesari.
Ia menyayangkan dampak sosial yang lebih besar terhadap warga sekitar yang selama ini memanfaatkan keberadaan aktivitas wisata Santerra. Sebab, banyak warga memanfaatkan lokasi sekitar untuk parkir umum hingga bertumbuhan usaha.
"Mayoritas dari seluruh wilayah Pujon. Paling banyak memang Pandesari. Kalau sampai ditutup juga kasihan yang kerja. Dari karyawan dan UMKM yang ada juga warga sekitar," jelas Viqi.