JATIMTIMES - Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyatakan bakal menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Surabaya. Protes ini dilayangkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait penindakan terhadap juru parkir liar yang dinilai memicu kegaduhan.
Pernyataan sikap FSMI tersebar luas lewat video yang beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @feel.surabaya. Dalam video tersebut, perwakilan FSMI menilai bahwa ucapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi soal jukir liar hingga premanisme telah menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat.
Baca Juga : Sejumlah Rumah di Tirtoyudo Kembali Tergenang Banjir
“Kami dari Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) hari ini memberikan pernyataan sikap terkait kegaduhan di tengah-tengah masyarakat Surabaya. Yang di mana, permasalahan ini sangat membuat gaduh Kota Surabaya dengan statement-statement viralnya di TikTok, viral video-video yang beredar terkait masalah jukir liar lah, yang disebut preman lah, masalah UMKM di Surabaya,” ujar perwakilan FSMI dalam video tersebut.
FSMI menganggap Pemkot Surabaya sebagai pihak yang justru memicu kegaduhan melalui berbagai pernyataan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam video yang sama, FSMI juga melontarkan ancaman akan melakukan aksi besar-besaran selama lima hari penuh, mulai 16 hingga 20 Juni 2025. Pihaknya menyebut demonstrasi ini bertujuan untuk 'melumpuhkan Kota Surabaya'.
“Jangan hanya mengeluarkan statement Surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya. Dengan ini kami pastikan Senin tanggal 16-20 Jumat 2025, kami dari FSMI akan melumpuhkan Kota Surabaya camkan itu. Salam setongdereh,” kata perwakilan FSMI.

Surat berkop FSMI yang ditujukan kepada Polrestabes Surabaya soal demo. (Foto: @feel.surabaya)
Selaim video, juga beredar di media sosial surat berkop resmi FSMI kepada Polrestabes Surabaya terkait rencana aksi tersebut. Dalam surat itu, disebutkan akan ada sekitar 1.000 massa yang turun ke jalan dalam rangka menyuarakan tuntutan mereka.
Dalam aksinya nanti, FSMI membawa lima tuntutan yang ditujukan langsung kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Berikut daftar tuntutannya:
Baca Juga : Wanita Asal Malang Ditemukan Tewas di Rumah Pakisaji
• Meminta wali kota Surabaya Stop mencederal hati seluruh masyarakat Madura
• Stop bikin kegaduhan di Kota Surabaya
• Stop membangun pencitraan dan lebih baik Membangua kota Surabaya dari segi Pendidikan dan Insfratruktur kota Surabaya
• Stop jadi tiktoker dan Selebgram
• Stop merasa diri sebagai Raja di Kota Surabaya
Hingga berita ini diturunkan JatimTIMES masih berupaya mengonfirmasi hal ini kepada Pemkot Surabaya. Termasuk berupaya mengupdate hasil audiensi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan FSMI yang sudah dilakukan pada Jumat (13/6/2025) malam.