free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

DLH Kota Malang Bakal Hadirkan Vending Machine Tukar Botol Plastik Jadi Uang

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memasukkan botol plastik di tempat penampungan botol plastik di Kayutangan Heritage. (Foto: Irsya Richa/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang berencana menghadirkan reverse vending machine (rvm) atau mesin drop botol plastik digital. Upaya untuk menjaga lingkungan dari sampah ini bakal menguntungkan masyarakat jika membuang sampah botol plastik pada vending machine.

Dengan alat itu nanti masyarakat bisa memasukkan botol plastik bekas ke dalam mesin, kemudian akan keluar menjadi poin atau uang. Hanya saja spesifiknya seperti apa masih belum diketahui.

Baca Juga : Canda Berujung Petaka: Teman Diduga Sulut Bensin Pakai Korek, Pemicu Kebakaran Ruko di Wajak

Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Malang, Roni Kuncoro mengatakan vending machin diseriusi dengan rencana mengajukan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Hingga saat ini masih berproses.

“Kami rencana mengajukan CSR ke BSI karena mereka punya vending machine untuk botol plastik. Nanti sistmenya langsung keluar poin atau dinilai uang,” kata Roni, Senin (9/6/2025).

“Masih proses tapi beberapa waktu ke depan kita dorong ke sana. Semoga saja rencana ini segera terwujud agar permasalahan mengurai sampah segera terlaksana,” imbuh Roni.

Dengan mesin itu nantinya bakal membantu mengurangi volume sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Botol plastik yang telah terkumpul dapat didaur ulang menjadi produk serbaguna yang diproduksi menjadi nilai ekonomis.

Upaya ini sebenarnya sudah mulai dilakukan oleh DLH Kota Malang, dengan menghadirkan tempat penampungan plastik di kawasan Kayutangan Heritage. Di sana ada tempat berbentuk persegi berukuran 1,5 x 2 meter tepiannya berbentuk jaring-jaring.

Kemudian ada lubang kotak untuk memasukkan botol ke dalam tempat penampungan botol. Pengunjung kawasan wisata ini tidak ada alasan untuk membuang botol ke dalam tempat tersebut.

Baca Juga : Peduli Kebersihan Pantai, PSHT Jember-Baret Rescue Bersihkan Sampah di Pantai Macema

“Sementara ini masih di Kayutangan, masih contoh dulu nanti kita lihat respon masyarakat seperti apa. Kalau memang bagus ya kita perbanyak beberapa tempat publik,” tambah Roni.

Untuk pengelolaannya melibatkan bank sampah dan kader lingkungan setempat. DLH Kota Malang juga akan memfasilitasi pengangkutan sampah botol jika dibutuhkan.

“Botolnya kita kerja sama ke bank sampah atau kader lingkungan. Semangatnya kan mempunyai nilai ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat khususnya organisasi yang bergerak di bidang persampahan, pengelolaan lingkungan hidup,” kata Roni.

Tempat pembuangan botol tersebut merupakan prototipe pertama dari program kerja sama Universitas Negeri Malang (UM). Jika ke depan memberikan dampak dan respon positif pihaknya berencana untuk menambahkan pada lokasi lainnya.