JATIMTIMES - Makanan berbahan dasar daging kambing dan sapi bertebaran pada momen Iduladha. Daging kambing dan sapi biasanya akan diolah menjadi sate, gulai, tongseng, semur dan lain sebagainya.
Namun di balik kelezatannya itu, ketakutan sering menghantui masyarakat apalagi mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Baca Juga : Cara Cairkan Sisa Daging Kurban Beku Agar Nutrisinya Tidak Hilang, Jangan Ngasal!Â
Keluhan yang sering terjadi saat setelah mengonsumsi daging sapi apalagi kambing yaitu sakit kepala. Kondisi ini umumnya akan dikaitkan dengan adanya gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi serta kolesterol. Tak heran jika beberapa orang akan menghindari memakan daging kambing saat Idul Adha.
Penyebab Pusing Usai Makan Daging Sapi atau Kambing Saat Iduladha
Padahal, pusing usai memakan daging sapi atau kambing tidak selalu menunjukkan naiknya kolesterol. Bisa jadi, tubuh sobat JatimTIMES sedang menunjukkan beberapa kondisi berikut ini yang dilansir dari laman helosehat.com:
Alergi daging
Salah satu alasan mengapa Anda sering pusing setelah makan daging adalah karena alergi terhadap daging. Jika biasanya makanan yang memicu alergi adalah susu, seafood, dan telur, beberapa orang justru alergi terhadap daging.
Hal ini karena berbagai makanan tersebut bisa menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu zat dalam sistem imun yang berperan penting dalam mekanisme alergi.
Histamin akan menimbulkan reaksi imun yang berlebihan sehingga muncullah gejala berupa kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau pusing. Untuk mengatasi ini, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin sebagai penawar pusing setelah makan daging kambing, sapi, dan sejenisnya.
Keracunan makanan
Penyebab pusing setelah makan daging selanjutnya adalah karena Anda mengalami keracunan makanan.
Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria, bisa menyebabkan keracunan makanan. Ini sangat mungkin terjadi saat Anda tidak mengolah daging tersebut dengan cara yang tepat.
Gejala keracunan dapat muncul dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah daging dikonsumsi, meliputi sakit perut, mual dan muntah, pusing dan diare.
Segera cari bantuan medis jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk.
Keracunan zat besi
Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk tubuh. Namun, kebanyakan makan daging juga berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan zat besi.
Keracunan zat besi biasanya akan menimbulkan gejala dalam waktu enam jam setelah overdosis dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh yang berbeda.
Gejala keracunan zat besi dapat berupa pusing, sakit kepala, mual, muntah, pusing, diare, nyeri perut, gelisah, dan mengantuk. Hal inilah yang mungkin menyebabkan Anda pusing setelah makan daging.
Namun, kondisi ini biasanya lebih mungkin dialami oleh orang dengan riwayat hemokromatosis, yakni kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.
Efek samping kandungan tiramin pada daging
Daging, terutama jenis daging olahan seperti sosis mengandung tiramin, yakni senyawa asam amino yang banyak ditemukan dalam makanan.
Tiramin umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti pusing.
Pasalnya, tiramin dapat merangsang sel saraf untuk melepaskan norefinefrin, yakni hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Baca Juga : Venue Cabor Berkuda Porprov Jatim Digeser ke Kabupaten Blitar, Ini Penjelasan Kadispora Kabupaten Malang
Peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, atau sesak napas. Hal inilah yang kemungkinan menjadi penyebab kenapa Anda pusing setelah makan daging.
Sindrom sendi temporomandibular (TMJ)
Penyebab pusing setelah makan daging bisa disebabkan oleh sindrom sendi temporomandibular, yakni nyeri pada area sendi rahang dan otot di sekitarnya.
Hal ini terjadi karena daging bisa terasa sangat alot dan padat saat dikunyah, sehingga Anda perlu usaha lebih untuk mengunyahnya. Akibatnya, Anda berisiko mengalami sindrom sendi temporomandibular (TMJ).
Selain nyeri pada rahang, kondisi ini mungkin dapat menyebabkan gejala lain, seperti pusing, kesulitan membuka atau menutup mulut, serta sakit leher.
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Mengutip Penn State Health, makan daging merah atau daging olahan dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.
Hal ini karena daging mengandung lemak jenuh dan natrium yang tinggi. Konsumsi makanan mengandung garam dan lemak jenuh yang tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Melonjaknya tekanan darah akibat konsumsi daging inilah yang bisa menyebabkan Anda mengalami pusing setelah makan daging.
Cara Mengatasi Kliengan Usai Makan Daging
Masih dari sumber yang sama, berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi kepala pusing setelah makan daging:
• Jika penyebabnya karena alergi, Anda bisa meminum obat alergi sesegera mungkin atau mendapatkan suntikan alergi dari dokter.
• Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik untuk mengatur tekanan darah Anda agar normal. Salah satu caranya dengan mengonsumsi air putih.
• Mengonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti protein tanpa lemak dan makanan yang mengandung kolesterol baik seperti minyak kelapa, minyak zaitun.
• Hindari dulu melakukan aktivitas berat. Anda bisa menunggu sekitar satu jam sebelum melakukan latihan berat tersebut.
• Mencoba pengobatan alternatif seperti akupuntur yang diketahui efektif untuk mengatasi alergi.
Demikian penjelasan lengkap mengenai penyebab tubuh merasakan pusing usai menyantap hidangan berbahan dasar daging sapi atau kambing. Semoga bermanfaat!