JATIMTIMES - Mendengar kata santan pasti banyak dalam benak kalian bisa memacu kolesterol. Faktanya, sebuah studi terbaru dalam penelitian santan baik untuk kesehatan tubuh.
Santan merupakan salah satu bahan masakan yang sangat umum digunakan dalam kuliner khas nusantara. Cairan berwarna putih susu ini dihasilkan dari parutan daging kelapa tua yang telah dibasahi, sebelum akhirnya diperas dan disaring.
Baca Juga : Tips Sehat Menyantap Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Naik
Pada studi terbaru mengonsumsi santan baik untuk tubuh. Bagaimana bisa, Ilmuwan muda Felix Zuhendri Phd menjelaskan studi baru terkait santan yang kerap dianggap menaikan kadar kolesterol.
“Jangan makan santan! Santan naikin resiko serangan jantung, karena tinggi kolesterol. Padahal kandungan kolesterol dalam santan itu gak ada alias nol. Karena santan adalah produk nabati,” ungkap Felix.
Dalam studi terbaru, sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan dengan santan dapat meningkatkan HDL (high-density lipoprotein) hingga 18 persen. Hal ini berkat kandungan asam laurat dalam santan yang memiliki sifat antibakteri dan mampu menurunkan kadar kolesterol.
Berkat manfaat santan yang satu ini, tubuh bisa terhindar dari penyakit seperti stroke dan serangan jantung. Karena itu untuk mendapatkan manfaat santan tersebut, hindari mengonsumsi santan dengan gula.
Selain itu santan jiga mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Santan juga kaya akan lemak sehat dan vitamin B.
Baca Juga : Idul Adha Bukan Alasan untuk Berlebihan Konsumsi Daging Merah
“Permasalahan kita bukan di santannya tapi karena kalau kita makan gulai, opor, rendang (bersantan), nasinya 3 gunung tambah teh manis dengan gula yang setengah gelas,” tegas Felix.
Karena itu Felix pun meminta agar tidak memandang santan mengakibatkan kolesterol. Menurut Felix, santan adalah nutrisi dari kelapa dan bagian penting di kehidupan sebagai masyarakat tropis. “Orang-orang luar itu nyari santan sampai rela bayar mahal, tapi kita malah diajari oleh bleber-bleber untuk memusuhi,” tutup Felix.
