JATIMTIMES - Sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan plastik, Masjid Babul Hidayah menerapkan cara pembungkusan daging kurban yang berbeda. Berbeda dari kebiasaan yang menggunakan kantong plastik, panitia kurban memilih untuk membungkus daging dengan daun jati.
Langkah ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat lain bagi daging kurban, seperti mengurangi bau amis dan membuat daging lebih empuk.
Baca Juga : Semangat Kurban MAN 2 Kota Malang: 8 Sapi dan 23 Kambing Jadi Bukti Soliditas
Muhammad Firdaus Zulkarnain, Wakil Ketua Panitia Kurban 1446 H, menjelaskan bahwa pada tahun ini, panitia telah memotong dua ekor sapi dan tiga ekor kambing. Semua hewan kurban ini berasal dari warga sekitar yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan kurban di Masjid Babul Hidayah.

"Alhamdulillah, untuk hari ini kita sudah memotong dua ekor sapi dan tiga ekor kambing. Untuk pembungkusan dagingnya, kami menggunakan daun jati sebagai alternatif pengganti plastik. Ini merupakan upaya kami untuk mengurangi penggunaan plastik yang berbahaya bagi lingkungan," ujar Firdaus, Sabtu, (7/6/2024).
Selain ramah lingkungan, pembungkusan daging dengan daun jati memiliki beberapa keuntungan. Menurut Firdaus, daun jati dapat memberikan efek positif pada kualitas daging. Bahkan dari beberapa literasi yang ia dapat, secara ilmiah, daun jati telah terbukti mengandung berbagai senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga efektif dalam mengawetkan bahan pangan yang dibungkusnya.
Di antara senyawa kimia yang terdapat dalam daun jati, beberapa di antaranya adalah kuinon, flavonoid, asam fenolik, alkaloid, tanin, saponin, dan glikosida. Senyawa kuinon, yang ditemukan dalam jumlah terbanyak pada ekstrak daun jati, memiliki potensi besar sebagai antimikroba yang efektif melawan bakteri, jamur, dan virus. Sementara itu, tanin, yang termasuk dalam kelompok polifenol, berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
Selain itu, daun jati muda mengandung flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun jati tua. Flavonoid ini memberikan sifat-sifat perlindungan terhadap mikroorganisme, seperti kemampuan sebagai antijamur, antivirus, dan antibakteri.
"Daun jati tidak hanya membantu mengurangi bau amis pada daging, tetapi juga membuatnya lebih empuk," jelasnya.

Panitia telah menyiapkan sekitar 300 bungkus daun jati untuk membungkus daging kurban. Daun jati ini, yang secara tradisional digunakan untuk berbagai keperluan, didapatkan dari warga sekitar. "Alhamdulillah, kami tidak perlu membeli daun jati karena banyak warga yang memiliki daun jati di sekitar tempat tinggal mereka," tambahnya.
Baca Juga : Jangan Buang Sembarangan Rumen Hewan Kurban, Dispangtan Kota Malang Beber Manfaatnya
Anang Irfanta, Ketua Panitia Kurban Masjid Babul Hidayah, turut menambahkan bahwa jumlah daging kurban yang dibagikan akan tersebar ke berbagai wilayah sekitar masjid, seperti RT 1, RT 10, RT 14, RT 11, serta warga dari Merdana. "300 bungkus ini akan dibagikan kepada warga di sekitar masjid, baik yang berasal dari wilayah RT maupun warga di sekitar Masjid Babul Hidayah," ujar Anang.
Dengan tradisi pembungkusan daging menggunakan daun jati ini, Masjid Babul Hidayah bukan hanya memberikan manfaat spiritual bagi warga, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.