JATIMTIMES - Saat hari raya Idul Adha, daging bertebaran dimana-mana. Hal ini dikarenakan pada momen ini banyak orang melakukan kurban yang kemudian dibagi-bagikan.
Karena banyak, beberapa orang memilih untuk menyimpan daging yang mereka miliki untuk dikonsumsi di lain waktu.
Baca Juga : Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 1446 H? Ini Jadwal dan Amalan yang Dianjurkan
Namun, salah penyimpanan bisa membuat daging menjadi tidak fresh. Memaksakan untuk tetap mengonsumsi daging yang tidak fresh bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Melansir laman BPOM, daging yang tidak fresh atau tidak segar merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella, Campylobacter, dan Escherichia coli atau yang dikenal dengan bakteri E. coli.
Ada banyak bahaya yang mengintai jika daging yang kita makan sudah terkontaminasi bakteri, mulai dari infeksi bakteri hingga keracunan.
Bahaya Makan Daging Tidak Fresh
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan sejumlah bahaya mengonsumsi daging yang tidak fresh:
1. Menurunnya kualitas gizi
Daging yang tidak segar cenderung kehilangan kualitas nutrisi yang penting, termasuk protein, vitamin, dan mineral.
Konsumsi daging yang kurang segar dapat mengakibatkan penurunan nilai gizi makanan yang disajikan.
2. Gangguan pencernaan
Menukil Your Weather, daging yang tidak fresh dan sudah membusuk mengalami peningkatan proliferasi bakteri.
Hal ini bisa menyebabkan infeksi gastrointestinal, kondisi yang dapat berkisar dari ringan hingga kompleks dan bahkan serius. Seseorang yang terkena infeksi usus dapat mengalami sakit perut, mual, muntah, diare dengan derajat yang bervariasi, dan bahkan tinja berdarah.
3. Tipes
Salah satu bahaya makan daging tidak fresh dan terkontaminasi bakteri adalah bisa menyebabkan tipes. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.
Umumnya, bakteri ini berkembang pada daging ayam. Seseorang yang mengalami penyakit ini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Penyakit ini harus segera diatasi karena dapat menyebabkan kematian.
Ciri-Ciri Daging Sudah Tidak Segar
Dilansir dari laman Alodokter, berikut 3 daging sudah tidak segar:
1. Daging Menjadi Kering
Baca Juga : Viral Lagi, Klinik Kecantikan di Malang Diduga Arahkan Pelanggan ke Pinjol
United States Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan setiap daging harus segera diolah tidak lebih dari dua hari setelah ada di tangan.
Tidak ada batasan berapa lama daging dapat disimpan dengan aman di dalam freezer. Akan tetapi, daging yang telah dibekukan sejak lama cenderung mengering.
2. Tekstur dan Bau Menyengat
Ciri-ciri daging tidak sehat berikutnya adalah permukaan daging mulai lengket, berlendir, atau berbau tidak sedap.
Jika mendapati tanda-tanda tersebut, segera buang. Jangan coba-coba untuk mengonsumsinya.
3. Warna Keabu-abuan
Warna keabu-abuan tidak selalu berarti bahwa daging sapi sudah rusak. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada.
Daging sapi kadang-kadang dapat berubah warna karena metmyoglobin, suatu reaksi kimia yang terjadi ketika myoglobin dalam daging terpapar dengan oksigen. Selain itu, warna daging beku terkadang berubah.
Selama perubahan warna tidak disertai dengan tanda-tanda kerusakan lainnya, semestinya daging dalam kondisi baik-baik saja.
Cara Penyimpanan Daging yang Tepat
Daging yang disimpan terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali menyimpan stok daging sapi segar di lemari es.
Asalkan cara penyimpanannya tepat, daging masih bisa disimpan beberapa waktu dalam kondisi tetap fresh. Bagaimana caranya? Berikut cara penyimpanan daging yang tepat:
• Daging disimpan di wadah yang tertutup rapat. Pisahkan setiap jenisnya, misalnya wadah A untuk daging sapi, B untuk daging ayam, C untuk jeroan, dan seterusnya.
• Daging di kulkas bawah bertahan maksimal tiga hari, tetapi kalau memang mau untuk persediaan, bisa disimpan di freezer karena lebih bisa tahan lama (maksimal satu minggu).
• Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih saat memindahkan daging ke wadah.