JATIMTIMES - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyalurkan bantuan hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, pada peringatan Hari Raya Idul Adha, Jumat (6/6/2025) ini. Hewan kurban tersebut berupa sapi jenis simental dengan berat mencapai 950 kilogram.
Sapi tersebut dibeli dari Susanto Hari Asmoro peternak lokal, warga Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Wahyu menjelaskan bahwa pemilihan hewan kurban dari Presiden telah melalui prosedur yang ketat sesuai regulasi pemerintah pusat.
Baca Juga : Bolehkah Potong Hewan Kurban di Malam Hari? Ini Penjelasannya
"Sapi yang diusulkan berasal dari peternak di kabupaten kota masing-masing melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Seluruh hewan yang terpilih telah menjalani pemeriksaan klinis secara menyeluruh dan dinyatakan dalam kondisi sehat," ujar Wahyu.
Proses pemeriksaan tersebut meliputi deteksi penyakit menular, evaluasi kondisi fisik, serta aspek kesejahteraan hewan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hewan yang dikurbankan memiliki daging yang aman, higienis dan aman dikonsumsi.
Sapi kurban dari Presiden Prabowo diterima oleh Walikota Malang lalu diserahkan kepada Ketua Yayasan Masjid Agung Jami’ Malang, H. Abdul Aziz. Prosesi penyerahan berlangsung di halaman Masjid Agung Jami’ Malang seusai pelaksanaan Sholat Iduladha, Jumat (6/6/2025).
Selanjutnya, sapi tersebut langsung dibawa ke rumah pemotongan hewan (RPH) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha (Tunas) untuk disembelih. Proses pemotongan disaksikan langsung oleh Wali Kota Malang, Wakil Wali Kota, dan Forkopimda.
Nantinya daging hewan kurban itu akan dibagikan kepada masyarakat maupun pemohon yang ada di lingkungan Masjid Agung Jami' Kota Malang.
Baca Juga : Cara Simpan Daging Kurban di Kulkas Agar Tahan Lama dan Tetap Bergizi
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas bantuan sapi kurban yang sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Semoga membawa berkah untuk kita semua,” tutur Wali kota Wahyu.
Ia juga menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembelian hewan kurban dari peternak lokal.
"Kebijakan ini sangat positif karena tidak hanya memperkuat semangat kurban, tetapi juga turut menggerakkan roda perekonomian daerah melalui pemberdayaan peternak lokal,” pungkasnya.
