JATIMTIMES - Aula Majapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar tampak tak seperti biasanya pada Rabu pagi, 28 Mei 2025. Layar lebar di sisi depan ruangan menampilkan barisan istilah digital nan asing di telinga sebagian peserta—machine learning, natural language processing, hingga deepfake. Namun bukan rasa takut yang membayang, melainkan rasa ingin tahu yang terpancar dari mata para mahasiswa.
Hari itu, Unisba Blitar bekerja sama dengan Rumah BUMN Blitar menggelar seminar kolaboratif bertajuk “Rumah BUMN Blitar Goes To Campus: Basic AI for College”. Sebuah forum pembelajaran yang dirancang untuk memperkenalkan dunia Artificial Intelligence (AI) kepada mahasiswa, sekaligus menumbuhkan pemahaman dasar agar generasi muda tak sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan penggunanya yang cerdas.
Baca Juga : Innova Nyelonong Tabrak Truk Muatan Kompor di Blitar, Suparman Tersungkur Sesak Napas
“Mahasiswa saat ini hidup di era digital yang berubah begitu cepat. Jika tidak dikenalkan sejak dini, mereka bisa tertinggal jauh dalam kompetensi digital, termasuk pemahaman terhadap AI,” ujar Sulistiyaningsih, Pengelola Rumah BUMN Blitar, yang juga menjadi pembicara dalam seminar tersebut.
Bersama Fianda Julyantoro, seorang Master Trainer dari komunitas Perempuan Pandai AI, keduanya menyampaikan materi seputar konsep dasar AI, aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, hingga isu etika yang menyertainya. Seminar ini tidak hanya membahas hal teknis, tetapi juga mengajak mahasiswa berpikir kritis terhadap teknologi yang kini semakin menyusup ke berbagai lini kehidupan—mulai dari pendidikan, industri kreatif, hingga birokrasi pemerintahan.
Fianda menyebut, pengenalan terhadap AI sejak bangku kuliah adalah investasi penting. “Kita tidak bicara soal jadi programer, tapi bagaimana mahasiswa bisa memahami alur berpikir mesin dan beradaptasi dengannya dalam berbagai profesi,” ujarnya di hadapan puluhan peserta yang tampak antusias mencatat poin-poin penting.
Seminar ini diikuti oleh mahasiswa lintas jurusan yang datang dari berbagai fakultas di lingkungan Unisba Blitar. Beberapa di antaranya mengaku baru pertama kali mendengar penjelasan AI secara langsung dari praktisi. Salah satunya, Yulianti, mahasiswa semester empat, mengaku semula mengira AI hanya sebatas robot pintar. “Ternyata AI bisa membantu di bidang pemasaran, pendidikan, bahkan riset sosial. Ini membuka wawasan saya,” ucapnya.
Bagi Unisba Blitar, seminar ini bukan sekadar ajang pelengkap kurikulum. Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr. Supriyono, menyampaikan bahwa kampus mendorong ekosistem pembelajaran yang responsif terhadap perkembangan zaman. Menurutnya, literasi digital adalah fondasi baru dalam pendidikan tinggi, dan AI adalah salah satu pintu masuknya.
“Unisba ingin membekali mahasiswa bukan hanya dengan ijazah, tapi juga dengan kompetensi yang relevan di dunia kerja. AI adalah keniscayaan. Jika tak dikenali, bisa menjadi tantangan. Tapi jika dikuasai, bisa menjadi peluang,” katanya.
Baca Juga : AITTA Jatim Segera Gelar Musda 2025, Siap Jawab Tantangan Baru Pariwisata
Ia juga menekankan pentingnya kemitraan dengan lembaga seperti Rumah BUMN untuk memperluas akses mahasiswa terhadap pengetahuan praktis. Dalam pandangannya, perguruan tinggi tidak boleh berjalan sendiri dalam mencetak sumber daya manusia unggul. “Kami percaya, kolaborasi adalah kunci pembangunan pendidikan yang adaptif,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum strategis untuk menghubungkan dunia akademik dan kebutuhan dunia industri. Para mahasiswa diajak melihat bahwa AI tidak berada di ruang steril laboratorium, tetapi hadir dalam bentuk nyata seperti chatbot layanan pelanggan, sistem rekomendasi belanja, hingga penilaian otomatis dalam dunia pendidikan.
Sebagai penutup acara, para peserta diberikan tantangan membuat mind map tentang bagaimana AI bisa dimanfaatkan dalam bidang studi masing-masing. Suasana pun berubah semarak. Beberapa kelompok bahkan menyampaikan ide tentang pengembangan chatbot untuk layanan kampus, atau aplikasi berbasis AI untuk mengukur tingkat stres mahasiswa.
Melalui seminar ini, Unisba Blitar menegaskan visinya sebagai kampus yang tidak hanya membangun intelektualitas, tetapi juga keberanian menghadapi masa depan. Karena di tengah derasnya gelombang teknologi, mahasiswa hari ini adalah navigator bangsa esok hari. Dan literasi AI adalah kompas awal mereka.