free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Viral Dugaan Booking Lahan Camp di Gunung

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Spanduk merah dan umbul umbul yang dipasang di area camp di Merbabu. (Foto: Instagram okezone)

JATIMTIMES - Baru-baru ini ramai beredar video viral di media sosial yang menuai sorotan di kalangan pendaki. Video tersebut menunjukkan dugaan adanya praktik booking lahan camp oleh operator wisata gunung atau tour operator (TO). 

Salah satu unggahan yang ramai dibahas diunggah oleh akun TikTok @anakpakdo, yang mengaku diminta pindah usai mendirikan tenda di area Plawangan Gunung Rinjani.

Baca Juga : Daftar Anime Summer 2025 Lengkap dengan Tanggal Rilis dan Sinopsis

“Nah tadi tuh kita udah pasang tenda di sini, terus katanya itu udah dibooking gitu. Terus kita diusir, dari tenda udah jadi di sini, pindahlah kita cari di sebelah sini,” ujar akun @anakpakdo dalam video tersebut.

Dalam unggahannya, ia menjelaskan kronologi kejadian yang dialami saat mendaki Rinjani tanpa menggunakan jasa porter. Pendakian dilakukan pada 13 Mei 2025 dan tiba di Plawangan-2 sekitar pukul 17.00 WITA. Sebelum mendirikan tenda, pemilik akun tersebut mengaku sudah menanyakan ke beberapa porter di sekitar lokasi soal status lahan.

“Saya paham betul konsep pakai trip. Saya juga paham soal porter yang akan datang duluan memasangkan tenda untuk tamunya,” tulisnya.

Menurutnya, beberapa porter yang ditemui mengaku lahan tersebut bisa digunakan. Namun setelah tenda selesai didirikan, seorang porter lokal datang dan menyuruhnya pindah, dengan alasan tempat itu sudah dibooking untuk tamu lain.

“Padahal nggak ada penanda apapun. Lalu tanpa debat panjang saya dan teman-teman pindah cari tempat lain,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan adanya porter lokal yang menjadi saksi, salah satunya adalah @amakrizil, yang saat itu tengah berada di tenda dan mengobrol bersamanya.

“Saya tidak menyebut nama/merk OT manapun, komentar ataupun sentimen negatif publik adalah di luar kendali saya,” tulisnya.

Video lain juga beredar dan memperlihatkan spanduk merah bertuliskan “Selamat Datang di Camp Area Tiga Dewa Adventure.” Beberapa tenda merah terlihat sudah terpasang di lokasi tersebut, lengkap dengan umbul-umbul yang menampilkan nama operator wisata gunung itu.

Kemunculan spanduk tersebut lantas menggiring opini publik soal adanya booking lahan atau praktik monopoli area camp yang dilakukan oleh tour operator tertentu.

Menanggapi polemik tersebut, Tiga Dewa Adventure merilis surat klarifikasi yang ditandatangani langsung oleh pemiliknya, Muh Rifqi Maulana. Surat itu bertanggal 2 Juni 2025 dan berisi enam poin penjelasan.

Baca Juga : Saat Hadiah Lebih Berbahaya dari Perang: Politik Tanah Jaka Tingkir Setelah Arya Penangsang

"Menanggapi dinamika pemberitaan di sosial media, kami Tiga Dewa Adventure dengan ini menyampaikan permintaan maaf atas apa yang menjadi sorotan publik dan atas kegaduhan yang terjadi serta berimbas kepada nama baik Tiga Dewa Adventure," tulis Rifqi dalam klarifikasi resmi.

Tiga Dewa Adventure menyebut telah melakukan evaluasi terhadap sistem internal, termasuk kinerja guide dan porter lokal. Organisasi ini menegaskan tidak pernah melakukan booking area lahan atau monopoli area camp di gunung mana pun.

“Karena kami menggunakan jasa porter lokal untuk mendahului pendakian, di antaranya untuk mendirikan tenda, membawa logistik utama seperti bahan makanan dan peralatan camping lainnya,” bunyi klarifikasi tersebut.

Pihak Tiga Dewa Adventure juga menegaskan bahwa jika ditemukan adanya anggota, guide, atau porter yang melanggar, maka tindakan tegas akan diambil sesuai aturan.

Dalam klarifikasinya, Tiga Dewa Adventure meminta konten kreator dan akun media sosial yang telah menyebarkan informasi yang dianggap tidak benar untuk menghapus unggahannya.

“Kami melindungi hak hukum kami untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab karena telah menyebarkan berita bohong/hoax yang menimbulkan kegaduhan di berbagai kalangan,” tegas Rifqi.

Di akhir pernyataannya, Tiga Dewa Adventure menyampaikan terima kasih atas perhatian publik dan berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan.
“Semoga kita semua dapat menjaga dan memelihara rasa cinta terhadap alam dan bumi nusantara kita. Salam Lestari!” tutup Rifqi.