free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Politik

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fraksi PDIP DPRD Jatim Soroti Gelombang PHK

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ketua Fraksi PDIP Wara Sundari Renny Pramana. (Foto: ist)

JATIMTIMES - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (DPRD Jatim) menyoroti gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) patut dijadikan refleksi dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Ketua Fraksi PDIP Wara Sundari Renny Pramana menyerukan agar nilai-nilai dasar Pancasila tidak hanya dijadikan simbol perayaan. Melainkan dijabarkan secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks itulah dia menyebut, fenomena gelombang PHK menjadi salah satu persoalan yang mendesak untuk dicarikan solusi.

Baca Juga : Sektor Pengolahan Dominasi Gelombang PHK, Kabupaten Malang Turut Terdampak

Menurut Renny, negara wahib menghadirkan keadilan sosial melalui pemerataan lapangan kerja. Ia menilai, sila kelima Pancasila, ‘Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia’ memuat pesan tegas bahwa negara harus berpihak pada rakyat. Terutama mereka yang tengah mengalami kesulitan ekonomi akibat gelombang PHK dan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak.

“Hari ini, banyak rakyat kita kehilangan pekerjaan. Banyak kepala keluarga yang tidak tahu bagaimana memenuhi kebutuhan esok hari. Dalam situasi seperti ini, sila kelima tidak boleh hanya jadi kutipan di spanduk. Ia harus hadir sebagai kenyataan: bahwa negara wajib menjamin setiap warga bisa hidup layak melalui pekerjaan yang bermartabat,” ungkap Renny Pramana, Senin (2/6/2025)

Perempuan yang akrab disapa Bunda Renny itu mengingatkan bahwa pekerjaan adalah hak dasar warga negara, bukan sekadar angka statistik. Saat lapangan kerja sulit diakses dan pengangguran meningkat, sebutnya, ketimpangan sosial semakin melebar dan kepercayaan publik pada negara bisa luntur.

Oleh karena itu, dia mendesak agar pemerintah, khususnya di daerah, lebih serius membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan merata. “Keadilan sosial bukan akan terwujud dari seremoni, tapi dari keseriusan pemerintah memastikan rakyatnya tidak terlunta-lunta karena kehilangan mata pencaharian. Bagi kami di Fraksi PDI Perjuangan, isu kerja ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal kemanusiaan,” tuturnya.

Bendahara DPD PDIP Jatim tersebut menyayangkan bahwa hingga saat ini belum ada peta jalan (roadmap) ketenagakerjaan daerah yang berpihak pada kelompok rentan, seperti buruh harian lepas, pekerja informal, perempuan kepala keluarga, hingga lulusan muda yang kesulitan masuk ke dunia kerja.

Baca Juga : Penerbangan Surabaya-Bangkok Genjot Pariwisata Jatim dan Pertumbuhan Ekonomi 

Dia menekankan pentingnya pelatihan keterampilan yang relevan, dukungan kewirausahaan berbasis rakyat, serta fasilitasi kerja antarwilayah yang transparan dan adil. “Banyak anak muda pintar, tapi bingung harus ke mana. Banyak ibu-ibu yang ingin bantu ekonomi keluarga tapi tidak ada akses pelatihan atau modal. Ini soal kehadiran negara. Kalau negara tidak hadir, lalu siapa yang akan berpihak pada mereka?” beber Renny.

Di momen peringatan Hari Lahir Pancasila ini, Renny mengajak semua pihak mulai dari eksekutif, legislatif, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan, untuk bergotong royong membangun ekosistem kerja yang lebih berkeadilan. Menurutnya, keadilan sosial hanya bisa dicapai bila seluruh elemen bangsa menjadikan pekerjaan sebagai prioritas dalam kebijakan maupun pengabdian.

“Kita tak sedang kekurangan Pancasila. Kita kekurangan keberanian untuk menjalankannya. Mari kita jadikan tanggal 1 Juni bukan hanya upacara tahunan, tapi titik balik untuk benar-benar mewujudkan negara yang berdiri di atas penderitaan rakyat, lalu hadir untuk menghapusnya,” urainya.