JATIMTIMES - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (DPRD Jatim) Puguh Wiji Pamungkas menerima audiensi dengan rombongan habaib, ulama dan tokoh-tokoh Jatim. Puguh menerima penyampaian aspirasi tersebut di Ruang Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Jatim, pada Senin (2/5/2025) dari siang hingga sore hari.
Salah satu tuntutan dan aspirasi dari rombongan habaib, ulama dan tokoh Jatim ini adalah terkait uji coba vaksinasi TBC M72 milik Bill Gates. Mereka menolak uji coba yang akan dilakukan di Indonesia.
Baca Juga : Apresiasi Kepedulian dan Dedikasi, Polres Tulungagung Beri Sejumlah Penghargaan ke Personel dan Warga
"Menurut beliau-beliau kedaulatan, keamanan dan keselamatan warga Indonesia dan umat Islam di atas segalanya," jelas Puguh yang berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Puguh dapat memahami apa yang menjadi aspirasi tersebut. Dia mengatakan, Jatim sebagai pemilik jumlah penduduk terbanyak kedua se-Indonesia menjadi wilayah yang strategis dalam mengawal kedaulatan bangsa.
Melansir dari laman Pusat Informasi Indonesia bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinis fase tiga, ada 2.095 partisipan. Total partisipan uji klinik fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13.071 partisipan, diikuti Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447).
Terkait hal tersebut, Puguh mendorong agar pemerintah memberikan informasi yang gamblang kepada seluruh warga negara Indonesia perihal vaksin ini. Ia ingin semua disampaikan, terkait baik dan buruknya, serta keunggulaan dan manfaatnya, sehingga tidak menimbulkan polemik dan keresahan.

"Kami mendukung perjuangan para habaib dan ulama atas kecintaannya kepada umat, salah satunya dengan memproteksi dari ancaman bahaya pengaruh asing," seru legislator Dapil Malang Raya ini.
Baca Juga : Disetujui Dewan, Pertanggungjawaban APBD Jatim 2024 Tunggu Evaluasi Mendagri
Sebagai informasi, sejumlah habaib dan ulama yang turut menyampaikan aspirasi kali ini di antaranya KH Ali Sinhaji, KH Yahya Hamiduddin, KH Syamsudin, KH Mahrus Abdul Malik, dan KH Fadholi Moh Ruham.