free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Unisba Blitar Dorong UMKM Desa Ngoran Cakap Digital dengan Pelatihan Canva

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar berfoto bersama Kepala Desa Ngoran Imam Saiful, perangkat desa, dosen pembimbing, dan para pelaku UMKM seusai pelaksanaan seminar “Pemanfaatan Aplikasi Canva untuk Membuat Produk Digital” di Balai Desa Ngoran, Kabupaten Blitar, Selasa, 27 Mei 2025. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES – Di tengah geliat transformasi digital yang merambah hingga pelosok desa, sekelompok mahasiswa dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menyalakan semangat baru di Desa Ngoran, Kabupaten Blitar. 

Lewat seminar bertajuk “Pemanfaatan Aplikasi Canva untuk Membuat Produk Digital”, mereka mengajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) desa untuk lebih siap bersaing di era visual dan digital.

Baca Juga : Undang JatimTIMES Network, KIM Gadang Tingkatkan Kualitas Anggota

Selasa, 27 Mei 2025 menjadi momentum penting bagi 15 pelaku UMKM lokal. Mereka berkumpul di balai desa, bukan untuk mengurus administrasi atau menerima bantuan, melainkan untuk belajar membuat desain promosi digital secara langsung. Di tangan para mahasiswa semester empat Ilmu Administrasi Bisnis Unisba, aplikasi Canva bukan sekadar perangkat lunak desain, melainkan jembatan untuk mengakselerasi pemasaran produk desa ke ruang digital yang lebih luas.

“Kami ingin UMKM di Desa Ngoran tidak hanya memproduksi barang berkualitas, tapi juga mampu mengemas dan mempromosikannya secara menarik,” ujar Ketua Pelaksana kegiatan, Khoirunnisa Fitriani. 

Mahasiswi Administrasi Niaga itu menyebut pelatihan ini sebagai bagian dari kepedulian akademisi muda terhadap perkembangan ekonomi desa.

Seminar ini bukan kegiatan mandiri. Di baliknya ada sinergi lintas unsur: mahasiswa, dosen pembimbing, dan pemerintah desa. Nama-nama seperti Dhiptya Ratri Anggraheni, S.AB., M.AB. dan Dr. Wydha Mustika Maharani, M.AP., hadir sebagai pendamping akademik yang memastikan materi berjalan aplikatif dan terarah. Kepala Desa Ngoran, Imam Saiful, pun turut memberikan dukungan penuh sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan.

Menurut Imam Saiful, pelatihan semacam ini bukan sekadar agenda seremonial. Ia menilai pelatihan Canva tersebut menyentuh persoalan konkret yang dihadapi pelaku UMKM di desanya. 

“Selama ini kami melihat banyak produk lokal bagus, tapi belum kuat dari sisi tampilan dan promosi. Pelatihan ini menjawab kebutuhan itu secara langsung,” ungkapnya. Ia berharap pelaku UMKM setempat bisa terus mengembangkan desain mereka secara mandiri, bahkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.

Kegiatan dibagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi pertama, peserta dibekali teori dasar pemanfaatan Canva, mulai dari mengenal antarmuka aplikasi hingga prinsip desain visual yang menarik. Sesi kedua menjadi yang paling ditunggu: praktik langsung membuat poster produk dan desain kemasan. Mahasiswa bertindak sebagai mentor satu per satu, membimbing peserta hingga mereka bisa menghasilkan desain digital pertama mereka.

Baca Juga : Bapenda Kabupaten Malang Gelar BMW untuk Berikan Layanan Pembayaran Pajak di Desa Pondokagung

Bagi para dosen pembimbing, kegiatan ini adalah bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat. Dr. Wydha Mustika Maharani menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa di desa lain. Ia menyebut Desa Ngoran sebagai titik awal dari upaya lebih besar dalam memberdayakan UMKM melalui digitalisasi.

Dampak jangka pendek dari seminar ini memang belum bisa diukur secara statistik. Namun output awal—berupa desain poster dan kemasan produk hasil karya peserta—sudah menunjukkan geliat perubahan. Para pelaku UMKM tak lagi bergantung pada jasa desain dari luar, melainkan mulai percaya diri membuat materi promosi mereka sendiri.

Dalam lanskap pembangunan desa, pendekatan seperti ini memberi warna berbeda. Bukan lagi soal infrastruktur semata, melainkan penguatan sumber daya manusia dan digitalisasi yang menyentuh langsung kehidupan ekonomi warga. Unisba, dalam hal ini, memainkan peran sebagai penghubung antara dunia kampus dan masyarakat akar rumput.

Seiring berjalannya waktu, pelatihan seperti ini diharapkan tak berhenti di Canva. Ada ruang untuk eksplorasi digital marketing, pembuatan konten media sosial, hingga pemanfaatan e-commerce lokal. “Kami membuka pintu lebar untuk kolaborasi lanjutan,” ujar Imam Saiful, menandaskan komitmennya.

Dengan semangat pemberdayaan yang kian mengakar, Desa Ngoran kini tak lagi sekadar nama di peta Blitar. Ia tumbuh menjadi simbol bahwa perubahan bisa dimulai dari balai desa, dari tangan pelaku UMKM, dan dari para mahasiswa yang mau turun tangan, bukan sekadar duduk di ruang kuliah.