free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

600 Dosis Vaksin Disuntikkan, Ternak di Kota Malang Dipastikan Bebas PMK jelang Idul Adha

Penulis : Riski Wijaya - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES)).

JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang memastikan bahwa ternak di Kota Malang aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang peringatan Hari Raya Iduladha 1446 H mendatang. 

Dalam hal ini, Dispangtan Kota Malang juga telah melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menyuntikkan sebanyak 600 dosis vaksin ke hewan ternak. Langkah ini telah dimulai sejak awal tahun 2025 lalu. 

Baca Juga : Komitmen Kemenag Kota Malang Kawal Jemaah Haji dari Awal Hingga Keberangkatan ke Tanah Suci

"Alhamdulillah per hari ini nihil PMK. Karena mulai awal tahun juga sudah kami lakukan vaksinasi dan pengobatan kepada ternak yang terindikasi," ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan.

Sedangkan saat ini, Dispangtan masih memiliki stok sebanyak 600 dosis vaksin. Stok tersebut akan digunakan untuk vaksinasi pengulangan dan booster tahap kedua. 

"Rencana vaksinasi tahap kedua akan dilakukan pasca-Idul Adha, sebab sebagian besar ternak akan dipotong dan dilakukan pendataan ulang untuk mengetahui jumlah hewan yang masih tersisa di peternakan maupun lapak penjualan," jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono.

Idealnya, vaksinasi dilakukan sebulan sebelum hewan disembelih. Sebab, kekebalan tubuh paska vaksinasi baru terbentuk dalam waktu 4 hingga 7 hari.

Vaksinasi yang dilakukan terlalu mepet menjelang penyembelihan dinilai kurang efektif. Di sisi lain, terkait pemeriksaan kesehatan hewan kurban, Dispangtan juga menerapkan dua tahap pemeriksaan.

Yakni ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih). Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada parasit atau penyakit berbahaya dalam tubuh hewan kurban.

Baca Juga : Lalu Lintas Hewan Kurban Melonjak Jelang Iduladha, Ini Langkah Karantina Jatim

"Kalau pemeriksaan ante mortem itu kita lihat apakah hewannya sehat, layak dipotong. Tapi setelah dipotong, kami tetap periksa organ dalamnya karena kadang masih ditemukan cacing hati atau bahkan eksudat bernanah di paru-paru," kata Anton.

Dari catatannya, cacing hati masih sering ditemukan karena sifat endemis di wilayah Kota Malang. Beberapa peternak dinilai belum optimal dalam memberikan pengobatan antiparasit. 

Sehingga infeksi tetap muncul meski tidak membahayakan secara luas. Sementara itu, nanah di paru-paru bisa mengindikasikan adanya bakteri penyebab TBC pada sapi yang berpotensi menular ke manusia.

Kendati demikian, pihaknya memastikan hewan yang dinyatakan sehat oleh tim pemeriksa akan diberi tanda form keterangan sehat. Ini sekaligus menjadi acuan bagi juru sembelih hewan (juleha) saat menjalankan tugas di hari H Idul Adha.