JATIMTIMES - Siti Maimunah, seorang nenek berusia 89 tahun, tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Kamis (22/5/2025) pukul 03.00 WIB, didampingi anak tertuanya, Mariyati (57 tahun). Tubuhnya renta, namun dari wajahnya terpancar raut bahagia.
Faktor usia membuatnya kesulitan dalam berkomunikasi. Karena itu, Mariyati selalu mendampingi ibunda tercinta, termasuk ketika berbincang dengan awak media.
Baca Juga : Promo Elegan, Harga Terjangkau: Graha Bangunan Tawarkan Diskon 15 Persen Handle Kunci Belleza
Terlebih, Siti Maimunah baru saja menyeberangi laut dan menempuh waktu berjam-jam perjalanan darat dari Bali ke Surabaya. Ia berupaya melawan rasa letih, demi berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji.
"Awal masuk Asrama Haji, ibu sempat dibawa ke Poliklinik karena tekanan darahnya sedikit menurun. Alhamdulillah sudah stabil," ungkap Mariyati, di samping Siti Maimunah yang duduk di kursi roda.
Terlahir pada Desember 1935, Siti Maimunah adalah jemaah tertua dari Bali. Wanita asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini tergabung dengan kelompok terbang (kloter) 71 Embarkasi Surabaya.
Tubuhnya yang renta, tidak mengurangi semangat Siti Maimunah untuk dapat melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Maimunah sudah lama berkeinginan menunaikan kewajiban rukun Islam ke-5.
Namun, keadaan berkata lain. Maimunah harus menjadi tulang punggung keluarga, sejak ditinggal suaminya yang meninggal 27 tahun silam. Sejak saat itu, ia harus berjuang sendiri untuk membesarkan anak-anaknya.
Tak ayal, Maimunah harus memendam lebih dulu keinginannya berhaji. "(Dulu) kami belum mampu. Ibu ini anaknya banyak. Kami ini 9 bersaudara. Bapak sudah meninggal 27 tahun lalu. Baru 6 tahun lalu ibu dan saya dapat mendaftar," papar Mariyati.
Keduanya baru berhasil mendaftar haji pada tahun 2019, dari menabung hasil bertani cengkih. "Ibu adalah petani cengkeh. Alhamdulillah setiap panen, ibu sedikit demi sedikit menyisihkan uang untuk ditabung. Pada tahun 2019 kami bisa mendaftar haji," kenangnya.
Baca Juga : 672 Calon Haji Bali Berangkat, 72 Kloter Embarkasi Surabaya Sudah Terbang ke Tanah Suci
Dari hasil panen itu juga, Siti Maimunah menyisihkan uangnya, ditabung untuk membayar biaya pelunasan haji. Mariyati menceritakan, meskipun berusia 80-an, ibunda masih aktif bertani di kebun cengkeh.
"Alhamdulillah meskipun usianya hampir 90 tahun, ibu saya sehat-sehat, tidak ada sakit diabetes, darah tinggi atau sejenisnya. Hanya saja 5 bulan lalu, mungkin karena faktor usia ya, ibu terkena serangan jantung sehingga kondisinya tidak sesehat dulu," tuturnya.
"Ibu baru berhenti (bertani) karena terkena sakit jantung 5 bulan lalu. Sebelumnya masih aktif di kebun, sempat mengikuti manasik haji setelah diumumkan berangkat tahun ini. Setelah sakit, ibunda lebih banyak pemulihan di rumah," sambungnya.
Wanita yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga ini sangat bersyukur dengan adanya layanan kuota prioritas lansia dan pendampingan lansia. Dengan layanan tersebut, ia dan ibunya dapat berangkat lebih cepat dari masa tunggu seharusnya.
Sesuai jadwal, Siti Maimunah dan Mariyati terbang ke Tanah Suci pada Jumat (23/5/2025) pukul 00.20 WIB dengan maskapai Saudi Airlines nomor penerbangan SV 5471. Mariyati berharap ibunda dapat mengikuti rangkaian ibadah dengan lancar. "Semoga kami diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci," harapnya.