JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 di Alun-Alun Sidoarjo. Upacara dipimpin oleh Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik Idayana sebagai inspektur upacara.
“Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” menjadi tema peringatan kali ini serta merefleksikan semangat kolektif seluruh komponen bangsa untuk bangkit dari berbagai tantangan dan krisis yang dihadapi. Juga bergerak maju menuju Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera.
Baca Juga : Panen Jagung Rp 7,6 Miliar di Magetan, Kapolres dan Pemkab Serius Jaga Ketahanan Pangan
Menurut Mimik, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa, namun kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup yang menuntut jangan sampai terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks. Di antaranya disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital.
"Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan" ungkapnya, Selasa (20/5/2025).
Adapun tema ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang dirumuskan dalam 8 Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Keduanya menegaskan pentingnya kebersamaan, persatuan, dan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama dalam mewujudkan kemajuan bangsa.
Menurut Mimik, dalam arus globalisasi yang semakin kuat, patut disyukuri Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan yang senantiasa menuntun langkah di tengah polarisasi dunia.
Dengan mengambil posisi sebagai trusted partner, Indonesia bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. "Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran kita di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama," jelasnya
Ia pun melanjutkan di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, Indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan dan semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional di dalam negeri.
Dalam menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Ini merupaka sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat.
Baca Juga : Gelar Hearing dengan UKPBJ, Komisi C Dorong Pemkab Jember Blacklist Rekanan Nakal
Dalam 150 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih di mulai berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari rakyat.
Melalui kolaborasi dengan dunia industri, pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis.
Kemudian pemerintah juga memperkuat fondasi pelindungan sosial di ruang digital. Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.
"Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar yaitu membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyar. Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab," pungkasnya.