JATIMTIMES - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Ahmad Mustaqir bersama Manager PLN UP3 Malang Agung Wibowo melakukan audiensi dengan Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) 18/Trisula Malang, Kolonel Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan, BS., M.Han. Audiensi ini berlangsung di Markas Brigif 18/Trisula, Malang, Kamis (16/5/2025).
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis. Mulai dari pengembangan energi berbasis sampah, peran generasi muda, dinamika kepemimpinan lintas generasi, hingga wacana wajib militer di Indonesia.
Baca Juga : Tidak Lagi Menyeramkan, Jalan Dua Dusun di Plalangan Kini Terang Berkat PJU TMMD
Salah satu topik yang dibahas juga terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (Garbage Power Plant) di wilayah Malang Raya. PLN dan Brigif 18/Trisula melihat proyek ini sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan untuk kebutuhan cadangan energi yang mendukung operasional sistem alutsista TNI.

Momen Manager PLN UP3 Malang Agung Wibowo (kiri) mendampingi audiensi PLN bersama Danbrigif 18/Trisula Malang. (Foto: istimewa)
Baik PLN maupun Brigif 18/Trisula juga mengupas potensi kolaborasi, tantangan teknis, hingga strategi yang harus disiapkan untuk mewujudkan proyek tersebut.
Diskusi juga membahas soal peran strategis anak muda sebagai proxy politik di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa saat ini. Ahmad Mustaqir dan Kolonel Risa Wahyu sepakat bahwa anak muda perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk masa depan yang lebih baik.
"Saya dan Pak Mustaqir ini adalah sebagai jembatan bagi generasi di atas dan di bawah kami, sehingga bagaimana kita merangkul anggota atau pegawai yang lintas generasi," ujar Kolonel Risa.
Pernyataan itu langsung diamini oleh Mustaqir. Ia juga mengungkapkan bahwa di internal PLN sendiri saat ini didominasi oleh generasi muda. "Kisaran 70an persen pegawai PLN merupakan generasi milenial dan Gen Z, jadi ini sebuah tantangan dalam kepemimpinan," kata Mustaqir.
Baca Juga : Seleksi 8.067 Calon PPPK Jatim Digelar di Beberapa Kota, Terbanyak di Unesa
Audiensi ini juga membahas pentingnya memahami perbedaan pola pikir antar generasi, baik dalam pekerjaan maupun gaya kepemimpinan. Diskusi tersebut menyoroti bagaimana membangun komunikasi yang efektif, menciptakan lingkungan kerja yang saling menghargai, dan menghindari potensi gesekan antar generasi.
Selain itu, wacana penerapan wajib militer di Indonesia juga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Diskusi berjalan terbuka dan konstruktif, dengan menyoroti manfaat wajib militer dalam membentuk karakter, menanamkan disiplin, dan patriotisme, serta tantangan dan implikasi sosial ekonomi yang menyertainya.
Mustaqir mengapresiasi kesempatan berdiskusi langsung dengan Danbrigif 18/Trisula. "Kami sangat senang dapat bertukar pikiran dengan Kolonel Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan mengenai isu-isu strategis ini. Audiensi ini membuka peluang sinergi yang lebih erat antara PLN dan Brigif 18/Trisula demi kemajuan Malang Raya dan ketahanan nasional," ujarnya.
Kolonel Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan pun menyambut positif inisiatif PLN UID Jatim tersebut. "Kami mengapresiasi perhatian PLN terhadap isu-isu penting seperti ketahanan energi dan pemberdayaan generasi muda. Diskusi ini menjadi fondasi yang kuat untuk potensi kerja sama yang lebih konkret di masa mendatang," pungkas Kolonel Risa.