JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membeberkan rencana Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI yang akan segera membangun 200 unit rumah untuk wartawan dan buruh di Provinsi Jawa Timur.
Khofifah menyampaikan, bahwa untuk pelaksanaan groundbreaking pembangunan rumah subsidi untuk wartawan dan buruh di Jawa Timur akan segera dilakukan sekitar Juni 2025 di Kabupaten Gresik. Nantinya Menteri PKP RI Maruarar Sirait direncanakan akan hadir secara langsung.
Baca Juga : Tak Lagi Menjabat, KPK Terus Buru Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
"Insya Allah ini sudah mulai di groundbreaking di Gresik. Nanti kita sambil menunggu proses penyelesaian, Insya Allah Pak Menteri PKP Maruarar Sirait akan datang. Insya Allah 100 unit untuk wartawan, 100 untuk buruh di Gresik. Jadi masing-masing 100," ungkap Khofifah kepada JatimTIMES.
Tokoh perempuan sekaligus mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengatakan, untuk penentuan titik perumahan subsidi sebanyak 200 unit di Kabupaten Gresik merupakan hasil koordinasi lintas stakeholder yang terjalin sejak lama.
"Kemarin itu sebetulnya ada kunjungan kami, saya bawa Ketua PWI Jatim, saya bawa Ketua Buruh Jatim, saya sama Mas Emil, sama Kepala DPKPCK Jatim kita silaturrahmi ke Menteri PKP Maruarar Sirait. Jadi koordinasi kami sudah cukup lama, sehingga titik yang ditentukan bersama Tapera kemarin di Gresik," ujar Khofifah.
Disinggung terkait rencana pengembangan program perumahan subsidi bagi wartawan dan buruh ini, Khofifah menyebut bahwa ke depan beberapa wilayah lain juga memungkinkan dibangun perumahan subsidi. Tinggal nantinya memperhitungkan lahan yang akan digunakan untuk perumahan subsidi, termasuk di Kabupaten Malang dan sekitarnya.
"Nanti nggak papa (tinggal memperhitungkan) lahannya," tutur Khofifah.
Lebih lanjut, rencana pembangunan perumahan subsidi bagi wartawan dan buruh di Gresik diharapkan dapat menjadi titik awal yang baik untuk pembangunan rumah subsidi di Jawa Timur yang ditargetkan dapat mencapai 20 ribu unit. Pasalnya, perumahan subsidi ini selain untuk wartawan dan buruh, juga diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami berharap itu akan menjadi starting poin untuk membangun 20.000 rumah untuk MBR atau masyarakat berpenghasilan rendah, dengan catatan ini rumah pertamanya," kata Khofifah.
Baca Juga : Puncak HPN dan HUT Pemkab Gresik, PWI dan DPRD Kolaborasi Gelar GPA 2025
Sebagai informasi, terdapat beberapa aturan dalam pemberian rumah subsidi yang akan dibangun. Rumah subsidi nantinya dapat diakses melalui Simulasi Cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP TAPERA).
Untuk uang muka rumah subsidi nantinya satu persen dengan suku bunga tetap lima persen sampai lunas dengan maksimal tenor 20 tahun. Satu unit rumah subsidi di Jawa Timur yang masuk Zona 1 dijual mulai harga Rp 166 juta, dengan spesifikasi luas tanah 60 sampai 200 meter persegi dan luas bangunan 21 sampai 36 meter persegi.