JATIMTIMES - Pemkot Batu mewacanakan penataan ulang kios di Pasar Induk Among Tani. Rencana itu ditujukan agar ramainya pengunjung di lantai 3 terutama Zona Kuliner bisa turut berdampak pada kios-kios lain baik di lantai 2 dan lantai 1 pasar.
Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu Nurbianto Puji. Perombakan itu selaras dengan Pasar Among Tani yang dikonsep untuk pasar wisata.
Baca Juga : Berangkat Naik Truk TNI, ASN di Lingkungan Pemkot Malang Mulai Ikuti Retret
"Untuk perombakan layout pasar memerlukan kajian yang cukup panjang. Yang diubah lantai 3 saja. Penataannya lebih ke tematis sifatnya," jelas Nurbianto saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Kentor itu memastikan bahwa pedagang akan memberikan banyak masukan. Hasilnya akan dikaji dengan cermat oleh UPT Pasar Diskumperindag.
"Seperti memindah bedak-bedak pedagang agar tata letaknya adil dikunjungi wisatawan," katanya.
Ia menilai jika selama ini memang yang paling ramai hanya ada di lantai 3. Itu karena di sana ada zona kuliner. Sehingga pemindahan bedak pedagang nantinya diharapkan dapat memberikan dampak pada seluruh lantai.
Berbagai fasilitas sebagai pasar wisata dinilai sudah cukup lengkap. Mulai dari keberadaan zona yang terpetakan menurut pangan dan non pangan. Hingga ketersediaan fasilitas pendukung seperti coworking space juga tersedia.
Selain merubah tata letak, beberapa opsi yang menjadi kajian yakni pemilihan tema pasar. Dirinya mengungkapkan, jika tengah memilih tema pasar dengan beberapa sentuhan dekorasi akan menggaet wisatawan untuk mampir. Sehingga, seluruh lantai akan terdampak saat momen kunjungan wisata meningkat.
Baca Juga : Miris! 36 Anak Jadi Pelaku Tindak Pidana di Kota Batu Selama Tiga Tahun Terakhir
Dikatakan, sepinya lantai 1 dan 2 membuat beberapa pedagang enggan membuka bedak. Bahkan, ada beberapa bedak yang tutup selama berbulan-bulan lantaran tak bisa menambal biaya operasional.
"Kami tawarkan opsi itu (perubahan tata letak), biar mereka tertarik berjualan lagi," katanya.
Hingga kini, UPT Pasar Induk Among Tani Batu mendata ada sebanyak 2.640 kios di Pasar Induk Among Tani. Dari total itu, sebanyak 1.756 merupakan kios dan 884 lainnya merupakan los. Sedangkan kios yang aktif berdagang sekitar 80 persen. Atau setidaknya rata-ratanya mencapai 2.112 pedagang aktif dan 528 pedagang yang tidak aktif.
"Secepatnya, sesuai arahan Kepala Diskumperindag akan realisasi di tahun ini jika memungkinkan, kami sedang lakukan kajian matang dan segera uji coba," imbuh Kentor.