free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Al Jassasah, Makhluk Pengintai Dajjal dari Pulau Terpencil

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Di balik kisah kemunculan Dajjal di akhir zaman, ada satu sosok misterius yang sering luput dari perhatian: Al Jassasah. Makhluk ini dikenal sebagai “mata-mata” yang ditugaskan untuk memantau perkembangan dunia dan melaporkannya kepada Dajjal.

Kisah tentang Al Jassasah memang tidak sebanyak riwayat tentang Dajjal sendiri. Namun, beberapa hadits sahih menjelaskan eksistensi makhluk aneh ini, termasuk yang diriwayatkan Muslim dalam bab Qisshatul Jassasah, sebagaimana dikutip dalam kitab Alaamaat Al-Qiyaamah Al-Kubra karya Syekh Mutawalli Sya'rawi.

Baca Juga : Banyuwangi Sajikan Paket Lengkap Wisata Baru, Eksotisme Adventure dan Edukasi

Ulama seperti Umar Sulaiman Al-Asyqar melalui kitab Qashash Al Ghaib Fii Shahih Al Hadits An Nabawi menyebutkan bahwa nama "Al Jassasah" merujuk pada perannya sebagai pengintai (tajassus), yakni mengumpulkan informasi tentang kondisi dunia untuk disampaikan kepada Dajjal.

Pandangan serupa diutarakan oleh Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim dan dijelaskan pula oleh Brilly El-Rasheed dalam bukunya Ad-Dabbah: Misteri Mutan Akhir Zaman. Mereka menegaskan, Al Jassasah adalah makhluk yang tugas utamanya memata-matai kabar-kabar penting menjelang munculnya Dajjal.

Sementara itu, Ibnu Manzhur menambahkan bahwa Al Jassasah mendiami sebuah pulau terpencil di tengah lautan, tempat ia terus mengawasi dan menghimpun informasi untuk majikannya.

Salah satu kisah masyhur tentang Al Jassasah datang dari Tamim Ad-Dari, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanannya mengarungi lautan, Tamim bersama rombongannya terdampar di sebuah pulau yang asing.

Di sana, mereka bertemu dengan makhluk aneh berbulu lebat, hingga sulit dibedakan mana bagian depan atau belakang tubuhnya. Ketika ditanya, makhluk tersebut memperkenalkan diri sebagai Al Jassasah. “Aku adalah Al Jassasah,” ucapnya singkat.

Alih-alih menjelaskan siapa dirinya, Al Jassasah justru mengarahkan mereka menemui seorang pria yang terkurung di dalam biara. Pria itu, kata Al Jassasah, sangat menantikan kabar dari para pelaut tersebut.

Mengikuti petunjuk, Tamim dan rombongan menuju biara dan mendapati sosok laki-laki bertubuh raksasa. Tangannya terbelenggu ke leher, kakinya dirantai erat dari lutut hingga mata kaki. Dalam dialognya, pria itu mengaku sebagai Al-Masih Dajjal.

Baca Juga : Penulis One Piece Bocorkan Sosok Jenius di Balik Kekuatan Terakhir Luffy

Obrolan pun mengalir ke berbagai pertanyaan. Dajjal menanyai mereka tentang kebun kurma di Baisan, kondisi air di telaga Thabariyyah, hingga perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah. Semua jawaban rombongan Tamim dicocokkan dengan informasi yang ia miliki, seolah-olah Dajjal mengetahui nasib masa depan tempat-tempat tersebut.

Dajjal lalu mengungkapkan rencananya, “Aku ini Al-Masih Dajjal. Tak lama lagi aku akan diizinkan keluar dan menjelajahi seluruh penjuru bumi dalam empat puluh malam. Namun, ada dua kota yang tak bisa aku masuki: Makkah dan Thaybah (Madinah). Di sana, para malaikat menjaga setiap pintu masuk dengan pedang terhunus.”

Meski kisah tentang Al Jassasah jarang dibahas secara mendalam, perannya sebagai agen Dajjal yang bertugas memata-matai dunia menjadikannya figur penting dalam narasi akhir zaman. Keberadaan Al Jassasah menjadi pertanda bahwa setiap peristiwa di dunia dipantau dan dicatat sebagai bagian dari skenario besar munculnya fitnah Dajjal.

Hingga kini, para ulama sepakat bahwa kisah Tamim Ad-Dari adalah salah satu riwayat terkuat yang memaparkan tentang Al Jassasah, sekaligus memberikan gambaran kepada umat Islam tentang pentingnya waspada terhadap fitnah akhir zaman.
Wallahu a’lam.