free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

F-A-S-T Kunci Deteksi Dini Gejala Stroke, Gold Time Harus Jadi Perhatian 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
dr. Muhammad Isa Ahsani, Sp.N, dokter spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Stroke dikenal sebagai salah satu penyakit paling mematikan dan penyebab utama kecacatan di dunia. Ironisnya, serangan stroke kerap datang tiba-tiba, menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. 

Namun kabar baiknya, peluang untuk selamat dan pulih lebih besar bila gejala stroke dikenali sejak dini dan penanganannya dilakukan dalam "waktu emas".

Baca Juga : Curanmor di Karangploso, Warga Pasuruan Ditangkap Polisi

Menurut dr. Muhammad Isa Ahsani, Sp.N, dokter spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, waktu emas dalam penanganan stroke sangatlah krusial. Jika dalam rentang waktu ini pasien mendapatkan penanganan medis yang tepat, risiko kematian maupun kecacatan bisa ditekan secara signifikan. 

“Golden time atau waktu emas penanganan stroke adalah 4,5 jam pertama sejak munculnya gejala," jelasnya.

dr. Isa menekankan pentingnya masyarakat memahami tanda-tanda awal stroke. Cara termudah mengingatnya adalah dengan rumus F-A-S-T, singkatan dari Face, Arm, Speech, dan Time. Berikut penjelasannya:

1. Face (Wajah)

Gejala awal stroke sering ditandai dengan perubahan pada wajah. Perhatikan jika tiba-tiba wajah seseorang tampak tidak simetris, misalnya salah satu sisi wajah tampak turun atau melemah. Ini bisa menjadi tanda peringatan serius.

2. Arm (Lengan/Kaki)

Kelemahan mendadak pada lengan atau kaki, terutama di salah satu sisi tubuh, juga menjadi ciri khas stroke. Bila seseorang tiba-tiba sulit menggerakkan tangan atau kakinya, jangan anggap sepele.

3. Speech (Bicara)

Gangguan bicara adalah gejala berikutnya. “Pasien biasanya mulai bicara pelo, sulit mengucapkan kata-kata dengan jelas, atau bahkan kesulitan memahami pembicaraan orang lain. Ini adalah alarm bahaya stroke,” kata dr. Isa.

4. Time (Waktu)

Aspek paling krusial. Begitu gejala-gejala tersebut muncul, penanganan medis harus segera dilakukan. Setiap menit sangat berarti untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah.

Baca Juga : Kolak Maut di Posyandu Lansia: 58 Warga Dusun Sidorejo Blitar Keracunan, 22 Dirawat Inap

Stroke adalah kondisi kegawatdaruratan medis. Setiap detik keterlambatan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, dr. Isa mengimbau masyarakat agar tidak menunda untuk membawa pasien ke rumah sakit saat mendapati tanda-tanda stroke.

“Penanganan medis dalam waktu 4,5 jam pertama bisa menyelamatkan nyawa pasien dan mengurangi risiko kecacatan. Ini yang harus selalu diingat,” tegasnya.

RSI Unisma Malang sendiri telah menyiapkan layanan penanganan stroke dengan tenaga ahli dan fasilitas yang memadai. Kesadaran masyarakat untuk cepat tanggap mengenali gejala dan segera bertindak adalah kunci utama keberhasilan terapi.

“Sayangi diri Anda dan keluarga. Jangan tunggu gejalanya memburuk. Begitu ada tanda-tanda stroke, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dokter spesialis saraf di RSI Unisma,” pungkas dr. Isa.