JATIMTIMES - Laga amal atau charity match antara Arema FC vs Arema All Stars resmi digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (8/5/2025). Laga ini menjadi penampilan perdana Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.
"Pertandingan ini juga dijadikan sebagai simulasi pengamanan sebelum laga resmi Arema FC melawan Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1 pada 11 Mei 2025 mendatang," ujar Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., Kamis (8/5/2025).
Baca Juga : Prabu Sri Suhita: Raja Wanita Tangguh di Tengah Kekacauan Majapahit
Sebelum simulasi jelang laga resmi tersebut berlangsung, Polres Malang juga telah menggelar apel pengamanan. Apel jelang charity match Arema FC vs Arema All Stars tersebut berlangsung di halaman Stadion Kanjuruhan pada Kamis (8/5/2025) siang. Saat itu, apel dipimpin langsung oleh kapolres Malang.
Lantas bagaimana skema pengamanan yang nantinya turut ditujukan untuk simulasi pengamanan dalam laga resmi tersebut?. Pada arahannya, Danang menyebut pengamanan akan dibagi sesuai ploting posisi dan tugasnya masing-masing.
Ddd"Dalam pengamanan ini tidak ada penggunaan senjata tajam. Kami laksanakan pengamanan secara terukur, tegas, dan tetap humanis. Tidak ada yang bergerak sendiri. Semuanya satu komando,” ujarnya.
Danang menambahkan, skema pengamanan dibagi dalam empat ring. Personel Polri akan bertugas di ring 2, 3, dan 4.
"Sementara ring 1 sepenuhnya menjadi tanggung jawab rekan-rekan steward dan panpel (panitia pelaksana pertandingan),” ujarnya.
Danang menyebut, apel jelang laga amal Arema FC vs Arema All Stars tersebut penting dilakukan untuk menyatukan persepsi seluruh tim pengamanan. "Nanti akan direfresh melalui tactical game agar semua paham karena keselamatan adalah yang utama,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kabagops Polres Malang Kompol Aryanto Agus Subekti menyampaikan, total 805 personel Polres Malang disiagakan dalam pengamanan laga amal tersebut. Personel dari Polres Malang tersebut juga ditambah sebanyak 204 personel dari Polda Jatim dan Brimob. "Ini adalah simulasi sebelum laga resmi Liga 1," tuturnya.
Penjabarannya, diterangkan Aryanto, ring 1 ditangani penuh oleh panpel dan steward. Kemudian pada ring 2, personel Polri akan mendampingi steward untuk penyisiran dan sterilisasi gate dari barang berbahaya seperti senjata tajam (sajam), minuman keras (miras), hingga bahan peledak seperti kembang api.
Baca Juga : Jalur Pendakian Arjuno-Welirang Dibuka Lagi, Ini Jadwal dan Syarat Booking SIMAKSI
"Pada ring 3, petugas akan fokus pada akses kendaraan, kantong parkir, serta penyisiran di jalur seputaran stadion. Tim urai juga akan patroli untuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, seperti konsumsi miras atau tindakan kriminal,” bebernya.
Sementara itu, pada ring 4, petugas akan melakukan pengaturan lalu lintas. Yakni meliputi pada jalur dan rute keberangkatan pemain, official, hingga wasit.
"Kami ingin memastikan pengamanan berjalan optimal, tertib, dan sesuai SOP (standard operational procedure)," pungkas Aryanto.
Sekadar informasi, pada laga amal antara Arema FC vs Arema All Stars, panitia menyediakan sebanyak 2 ribu tiket. Rinciannya, tribun ekonomi dibanderol dengan harga Rp 25 ribu. Kemudian Rp 50 ribu untuk VIP. Seluruh hasil penjualan tiket akan disumbangkan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Sebagaimana diberitakan, Stadion Kanjuruhan direnovasi paska-Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa pada 1 Oktober 2022 silam. Kontrak renovasi Stadion Kanjuruhan diharuskan rampung pada 26 Desember 2024 lalu.
Usai rampung direnovasi, pihak terkait termasuk pemerintahan menyerahkan Stadion Kanjuruhan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Hingga akhirnya, pada 11 Mei 2025, setelah melewati beberapa proses, Stadion Kanjuruhan bakal kembali digunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola Arema FC menjamu Persik Kediri.
