JATIMTIMES - Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Kota Malang menggelar Kejuaraan Kota (Kejurkot) Catur 2025 bertajuk Piala Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Kejuaraan itu berlangsung di Aula MTsN 1 Kota Malang, Minggu (4/5/2025).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat sangat mengapresiasi langkah Percasi yang terus menyiapkan diri sebelum turun di Porprov IX Jatim 2025.
Baca Juga : Ramai Keluhan UKT SNBP UB Mahal, Golongan 8 Tembus Belasan Juta
Di sisi lain, Percasi juga tidak lupa untuk melakukan regenerasi atlet. Yakni dengan menggelar kejuaraan tingkat kota yang diikuti ratusan sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Kota Malang
“Sebelum Porprov ada sejumlah kejuaraan yang harus dilakukan. Ini bagus untuk persiapan dan evaluasi dalam rangka untuk mencari atlet catur di Kota Malang,” kata Wahyu.
Pada sisi pembinaan, Wahyu mengapresiasi Percasi yang telah melahirkan atlet dari Kota Malang dan saat ini tembus kancah internasional. Dia merupakan Nayaka Budidharma yang beberapa kali mengikuti ajang kejuaraan catur di luar negeri.
“Kemarin ada yang dari Korea juga, dan beberapa waktu yang akan datang juga ada yang akan ke China,” ujar Wahyu.

Sementara itu, Ketua Percasi Kota Malang, Thatit Budi Sucahyo mengatakan bahwa antusias Kejurkot Catur 2025 Piala Wali Kota Malang Wahyu Hidayat sangat tinggi. Terbukti, ratusan atlet mendaftar dan ikut pada ajang bergengsi tahunan Percasi Kota Malang ini.
“Antusias Kejurkot tahun ini sangat tinggi sekali. Bahkan kalau kami tidak bendung mulai awal, mungkin peserta bisa 400 lebih,” ujar Budi, sapaan akrab Thatit Budi Sucahyo.
Budi menjelaskan bahwa atlet peserta kejuaraan berasal dari sekolah yang ada di Kota Malang. Bahkan, ada pula atlet peserta dari perguruan tinggi.
Baca Juga : Wakil Kota Batu Dinobatkan Jadi Duta Muda Pertanian 2025
“Peserta ini dari sekolah-sekolah, jadi antar kelompok-kelompok umur. Dari TK sampai perguruan tinggi. Peserta paling banyak itu kelas E, jadi setara dengan SD kelas 6 sampai SMP kelas 1,” ungkap Budi.
Sebagai informasi, Kejurkot Catur 2025 Piala Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menggunakan sistem Swiss dengan lima sampai tujuh babak. Sistem itu memungkinkan atlet peserta untuk meraih banyak poin.
“Paling tidak sekarang bisa melihat potensi atlet. Dan mereka juga bisa melihat kakak-kakaknya yang nanti ikut porprov. Nanti jenjangnya bisa di Kejurprov, Kejurnas, pelatnas dan go internasional,” tukas Budi.