JATIMTIMES - Kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 124, yang digelar di Desa Plalangan Kecamatan Mayang Jember, tidak hanya membangun proyek berupa RTH, MCK maupun tempat ibadah yang ada di desa tersebut.
Lebih dari itu, kegiatan TMMD di Jember, juga mampu membuka lapangan pekerjaan masyarakat sekitar dan juga menjadi ajang belajar budaya dan juga bahasa antara TNI dengan masyarakat sekitar.
Baca Juga : Wakil Forikan Sampang Buka Langsung Kegiatan Gemarikan
Salah satunya yang dirasakan oleh Abduh (21) warga Dusun Plalangan Desa Plalangan. Pemuda yang sebelumnya menjadi pekerja kuli bangunan di perantauan ini merasa mendapat berkah adanya TMMD, dirinya tidak lagi merantau, dan bisa dekat dengan keluarga.
"Ya senang ada program TMMD, saya bekerja tidak jauh dari rumah dan bisa dekat dengan keluarga, apalagi ada bapak TNI yang ikut membantu, serasa punya teman dan juga saudara baru," ujar Abduh yang bekerja sebagai kuli di proyek RTLH milik Nenek Rohami.
Pemuda yang sebelumnya merantau di Bali ini juga mengungkapkan, bahwa adanya TMMD di desanya, juga banyak memberikan kesan kepada dirinya, meski baru 4 hari berlangsung, namun dirinya bisa belajar bersama pasukan TMMD, terutama yang berasal dari luar Jawa.
"Yang paling menyenangkan, kami bisa belajar bersama dengan TNI, terutama dalam bahasa dan budaya, selama ini kami selalu menggunakan bahasa Madura, dan banyak dari bapak TNI asal luar Jawa yang belajar bahasa kami, begitu juga kami, juga belajar bahasa daerah lain, tentu sangat menyenangkan, apalagi belajarnya ditemani kopi dan gorengan," ujar Abduh.
Tidak hanya itu, pemuda yang sebelumnya 4 bulan di perantauan ini rela menunggu TMMD dan tidak kembali berangkat merantau. "Saya pulang dari Bali puasa lalu menjelang lebaran, terus dapat kabar, kalau di desa kami akan ada TMMD, ya akhirnya saya gak jadi berangkat merantau, dan menunggu momen ini (TMMD), bahkan insya Allah saya akan tetap bekerja di rumah dan tidak lagi merantau," ujarnya.
Sampurno salah satu pasukan TMMD yang berhasil ditemui media ini, di sela-sela mengerjakan rumah warga, menyatakan, bahwa dirinya di BKO kan menjadi pasukan TMMD di Jember.
Dirinya mengaku cepat beradaptasi dengan warga, karena warga di Desa Plalangan ramah dan enak diajak diskusi, terutama saat mengisi waktu malam hari.
"Kami sebagai pasukan TNI, sudah biasa ditugaskan di Medan seperti apapun, dan di sini, kami di BKO kan, apalagi warga di sini juga ramah," ujar prajurit asal Kabupaten Jombang.
Baca Juga : Momen Hardiknas, MPM Honda Jatim Ajak Siswa SMAN 1 Blitar Unjuk Kreativitas di PCX160 Gen-Z School Movement
Saat ditanya kendala yang dihadapi saat menjadi pasukan TMMD di Desa Plalangan Kalisat Jember, Sampurno menyatakan, bahwa signal internet di Desa Plalangan yang tidak stabil, terutama di tempatnya bermalam.
"Signal di sini susah mas, walau sebenarnya kami sudah biasa dengan hal ini, dulu waktu ditugaskan di Papua, hp gak berfungsi, jadi kalau malam kami ya hanya ngobrol sesama pasukan, sedangkan di sini, saat malam, kami sempatkan untuk ngumpul bareng warga di warung sambil ngobrol, hal ini juga membuat kami lebih dekat dan kenal dengan warga," ujarnya.
Sementara Komandan Kodim 0824 Jember yang juga Dansatgas TMMD 124, Letkol. Arm. Indra Andriansyah, di sela-sela kunjungannya menyatakan, bahwa TMMD bukan kegiatan yang hanya mengerjakan fisik pembangunan desa, lebih dari itu, di TMMD adalah menumbuhkan semangat gotong royong antara TNI dengan rakyat.
"Mereka yang bertugas di TMMD, tidak hanya membantu pembangunan desa, baik infrastruktur maupun Fasum dan rumah warga, tapi lebih dari itu, yakni menumbuhkan semangat gotong royong, salah satunya dengan berbaur dan bersama masyarakat, dalam beraktivitas sehari-hari," ujar Dandim.
Dandim mencontohkan, pagi sebelum melaksanakan tugas, pasukan TMMD juga harus berbaur bersama rakyat, dengan olah raga bersama, atau saat malam hari berbaur dengan warga.
"Misal ada mushola yang selama ini sepi, dengan ada pasukan TMMD bisa menjadi ramai, dan mereka bisa mengajak warga sekitar untuk menghidupkan tempat ibadah dengan digunakan untuk belajar mengaji bersama atau kegiatan keagamaan lainnya," pungkas Dandim. (*)