JATIMTIMES - Muslimat NU menggelar Orientasi Pimpinan masa khidmat 2025-2030 di Jakarta. Acara tersebut dihadiri Ketua PBNU yang juga mantan Menteri Pendidikan, Prof. M. Nuh.
M. Nuh menyampaikan jika Muslimat NU adalah pelopor gerakan pemberi manfaat. “Dengan spirit cinta dan bangga menjadi NU, Muslimat NU telah berhasil menjadi Pelopor Gerakan Pemberi Manfaat,” ujarnya.
Baca Juga : Kasus Dugaan Pelecahan Seksual Oknum Dokter di Persada Hospital, Polisi Naikkan Status Penyidikan
Apresiasi tersebut disambut oleh Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa terkait lembaga advokasi, termasuk paralegal, sebagai bentuk perlindungan pada anak dan Perempuan.
“Saya menemukan tidak sedikit kasus yang menunjukkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satunya yang saya temui di sekitar Jakarta, bahwa ada seorang ibu hamil tua di pinggir jalan dengan anak yang kondisi sangat miris karena terkait air keras. Ternyata pelaku penganiayaan adalah ayah kandungnya sendiri yang emosi saat terpergok emosi. Peristiwa memilukan seperti itu tentu bisa terjadi di banyak tempat lainnya, dan membutuhkan atensi secara nyata dari kita semua,” tegasnya.
“Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk memperluas layanan publik melalui lembaga advokasi, termasuk paralegal,” kata Khofifah.
Sebagai informasi, paralegal adalah individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan hukum, namun bukan seorang pengacara (advokat) profesional. Mereka membantu pengacara dengan berbagai tugas hukum, seperti penelitian, penyusunan dokumen, dan memberikan bantuan administrasi, seringkali di bawah pengawasan pengacara.
Paralegal juga bisa berasal dari komunitas atau masyarakat umum yang telah mengikuti pelatihan khusus dan tidak berprofesi sebagai advokat.
Terkait paralegal, Khofifah menerangkan hal tersebut penting sebagai penguatan aparat hukum untuk melindungan anak dan perempuan. Oleh sebab itu, disampaikannya bahwa pada Rakernas dan Pelantikan PP Muslimat NU di Samarinda Kalimantan Timur pada tanggal 10-12 Mei 2025 mendatang, akan diluncurkan program Paralegal bagi perlindungan perempuan dan anak serta lembaga advokasi keluarga.
Didampingi secara langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Periode 2025-2030 Arifatul Choiri Fauzi, Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur tersebut menerangkan komitmen tersebut sesuai visi misi besar Muslimat NU.
“Sesuai visi misi Muslimat NU, bahwa salah satu poin penting yang harus dirumuskan secara nyata melalui program adalah mewujudkan masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, yang sadar akan hak dan kewajibannya baik sebagai pribadi, warga negara, maupun anggota masyarakat sesuai ajaran Islam. Dengan begitu, kita memiliki kewajiban turut aktif melakukan upaya penguatan perlindungan anak dan perempuan,” jelasnya.
Untuk merealisasikan komitmen besar tersebut, Khofifah menerangkan bahwa Muslimat NU telah memiliki perjanjian MoU atau memorandum of understanding bersama Kementerian Hukum - Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Baca Juga : 14 Larangan Ihram yang Harus Dipatuhi Jemaah Haji, Lengkap dengan Sanksinya
Tak tanggung-tanggung, Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU tersebut mendorong penguatan jejaring hingga internasional serta mendukung dan menyukseskan berbagai program pemerintah. Diantaranya pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih (MP) sebagai bentuk penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, menyampaikan, sebagai contoh Koperasi Anilisa milik Muslimat NU harus direvitalisasi dan disinergikan dengan Kopdes Merah Putih milik pemerintah.
“Saya mendorong pengurus Muslimat NU untuk ikut mendukung dan menyukseskan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Ini adalah upaya strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui koperasi yang berbasis desa dan gotong royong,” tutur Khofifah.
Di tempat yang sama, Menteri PPPA RI Arifah Choiri Fauzi sekaligus Ketua PP Muslimat NU mengatakan orientasi ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang organisasi terbesar di dunia.
Tak hanya itu, tujuan orientasi ini sekaligus menata niat bersama dalam berkiprah di Muslimat NU. Sekaligus membangun chemistry di antara seluruh para pengurus dalam melayani umat khususnya di NU.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus yang terus berjuang dan berkhidmat secara bersama Muslimat NU,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA RI Arifah Choiri Fauzi, Anggota DPD RI Lia Istifhama, Hj. Aniroh, Hj Helmi Nazarudin Umar, Hj. Dilly Nusron Wahid, Hj. Nurhayati Aqiel Sirodj dan Hj. Fatma Saifullah Yusuf.