JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Fraksi Gerindra turut memberikan sorotan atas kecelakaan pada wahana pendulum di Jatim Park Kota Batu. Seperti yang diketahui, kecelakaan tersebut menimpa seorang remaja berusia 13 tahun, RDP, warga Kecamatan Lowokwaru.
Korban RDP diketahui terjatuh saat ia menaiki wahana tersebut. Akibat peristiwa itu, RDP pun mengalami patah tulang pada kakinya. Dan sampai saat ini yang bersangkutan juga masih belum dapat beraktivitas karena masih dalam perawatan.
Baca Juga : Poster Film Knock-Off Tampilkan Kim Soo Hyun, Langsung Tuai Pro-Kontra Netizen
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Malang, Ginandjar Yoni Wardoyo berharao agar dalam hal ini, RDP bisa mendapat kepastian perawatan dari pihak Jatim Park. Hal tersebut tentunya sebagai bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak Jatim Park.
"Yang perlu dilakukan adalah penanganan korban. Itu jadi titik yang disampaikan, bahwa inginnya (ada) hitam di atas putih (kesepakatan) ada hal resmi. Bahwa Jatim Park memberikan jaminan penanganan medis. Karena patah tulang, kan masjh butuh perawatan lanjutan," jelas Ginandjar.
Dirinya pun menyempatkan diri untuk langsung mendatangi RDP di rumahnya, untuk mengetahui kondisinya yang terbaru. Dalam kesempatan tersebut, dirinya berusaha memberikan support kepada RDP dan orang tuanya.
"Memang korban adalah warga Kota Malang, Lowokwaru maka sudah seyogyanya jadi atensi kami. Baik secara pribadi, istilahnya rasa kepedulian, karena memang warga secara pribadi harus memberi supporting. Karena anak ini masih SMP. Karena masa depan juga masih panjang, agar jangan drop agar tetap sabar," jelas Ginandjar.
Sedangkan kepada orang tua RDP, Ginandjar berpesan agar tetap sabar mendampingi buah hatinya. Hal tersebut juga untuk terus membangun mental yang bersangkutan agar tidak drop.
Di sisi lain terkait kemungkinan penanganan perkara hukum, Ginandjar mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Dimana saat ini, telah dilakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Baca Juga : Selain Vasektomi, 5 Jenis KB Ini Gratis Pakai BPJS Kesehatan
"Kami lihat, Jatim Park juga tidak usah risau ya, mereka sudah welcome, mau dilakukan penyelidikan. Dan wahana pendulum juga telah ditutup," terangnya.
Dirinya pun berharap agar pihak Jatim Park tetap bertindak kooperatif hingga penyelidikan tersebut membuahkan hasil. Karena menurutnya, bagaimana pun Jatim Park merupakan aset kepariwisataan di Malang Raya.
"Kalau Jatim Park terus kooperatif, masyarakat kan juga akan bisa melihat, bahwa Jatim Park tentu sangat profesional," pungkas Ginandjar.