free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Cerita Mahasiswa STIE Malangkucecwara : Dari Program Peer Tutor hingga Lolos Magang di Jepang

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ravena Aisah Agustin, mahasiswa Prodi Akutansi STIE Malangkucecwara yang berhasil menjadi salah satu peserta magang internasional di Jepang (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Ravena Aisah Agustin, mahasiswa Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, berhasil merealisasikan impian besar dengan lolos dalam program magang di Jepang. Mahasiswa yang juga merupakan alumni SMA Islam Sidoarjo ini, kini akan menjalani internship di perusahaan Nishitani Jepang, yang dikenal sebagai salah satu pemasok suku cadang mobil Toyota. Keberhasilan Ravena ini menjadi bukti nyata bahwa kemauan, kerja keras, dan ketertarikan pada budaya Jepang dapat membuka peluang internasional yang tak terduga.

Perjalanan Ravena menuju Jepang bermula sejak ia pertama kali terlibat dalam program peer tutor pada semester sebelumnya. Program yang memungkinkan mahasiswa untuk menjadi pendamping teman-teman asing, terutama dari Jepang, memberikan kesempatan bagi Ravena untuk berinteraksi lebih dekat dengan para mahasiswa Jepang yang berada di STIE Malangkucecwara.

1

“Saya mulai dari semester 1 dan terus terlibat hingga semester 6. Dari situ, saya mulai tertarik untuk belajar lebih dalam tentang budaya mereka, serta bagaimana sistem kerja di Jepang yang sangat berbeda dengan Indonesia,” ungkap Ravena.

Baca Juga : Lepas Keberangkatan Calon Jamaah Haji, Ini Permintaan Mas Dhito

Keterlibatan Ravena dalam program peer tutor membawanya bergaul dengan teman-teman dari Jepang dan saling bertukar pengetahuan. Berinteraksi langsung dengan mahasiswa dari Kanda University membuat Ravena semakin tertarik untuk merasakan pengalaman belajar dan bekerja di Jepang. "Saya sudah punya teman di sana, dan mereka bahkan mengajak saya untuk bertemu dan bermain ketika saya berada di Jepang nanti," jelasnya, Jumat, (2/5/2025).

Namun, perjalanan Ravena untuk bisa berangkat ke Jepang tidaklah mudah. Ia sempat menghadapi penolakan dari orang tuanya, yang khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraannya di negeri Sakura tersebut. Orang tuanya sempat ragu tentang kemungkinan anak perempuan mereka tinggal jauh dari rumah. "Saya harus meyakinkan orang tua dengan cara yang baik-baik, bahwa Jepang adalah negara yang sangat aman. Saya juga meyakinkan mereka bahwa saya sudah memiliki teman di sana, yang akan membantu dan menemani saya," kata Ravena.

Ravena dengan sabar meyakinkan orang tuanya bahwa kesempatan magang ini adalah peluang emas untuk mengembangkan diri, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam aspek budaya dan pengalaman internasional. "Selama program peer tutor, saya sering menceritakan tentang teman-teman Jepang saya kepada orang tua. Ini membuat mereka lebih memahami dan akhirnya memberi izin untuk saya berangkat," tambahnya.

Baca Juga : STIE Malangkucecwara Kirim 4 Mahasiswa Magang Internasional ke Jepang

Kendati sempat mendapatkan hambatan, Ravena berhasil meyakinkan orang tuanya dan akhirnya mendapat restu untuk mengikuti program magang di Jepang. Kini, Ravena tidak hanya menjalani magang di perusahaan besar, tetapi juga sangat antusias untuk segera merasakan langsung perbedaan budaya kerja yang sangat mencolok antara Indonesia dan Jepang. “Saya sangat penasaran dengan perbedaan budaya kerja di Jepang, terutama yang disebut-sebut sangat berbeda dengan di Indonesia. Saya ingin melihatnya langsung,” ujar Ravena dengan penuh semangat.

Ravena, yang berasal dari keluarga sederhana di Buduran, Sidoarjo, kini membuktikan bahwa dengan semangat dan ketekunan, segala hal yang tampaknya jauh dari jangkauan dapat tercapai. Perjalanan Ravena menuju Jepang tidak hanya tentang meraih impian pribadi, tetapi juga tentang membangun jaringan internasional dan membawa kebanggaan bagi keluarganya, kampusnya, dan Indonesia.