JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal tersebut turut disampaikan untuk memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, keseriusannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga telah tercantum dalam dasa bhakti dan program prioritasnya. Salah satu yang tertuang di dalam Dasa Bhakti adalah Ngalam Pinter.
Baca Juga : UM Buka Enam Jalur Seleksi Mandiri, Simak Jadwal dan Syarat-syaratnya
Dirinya menegaskan bahwa Ngalam Pinter merupakan program yang mengutamakan kualitas pendidikan. Apalagi, program itu juga sejalan dengan tema peringatan Hardiknas saat ini, yaitu Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
"Tema ini benar-benar nyambung dengan visi-misi saya. Dengan mas Ali Muthohirin, kita punya tanggung jawab, lima tahun ke depan saya berharap ada peningkatan belajar dari kualitas pendidikan," ujar Wahyu.
Sedangkan untuk 5 program prioritas, setidaknya ada dua poin yang secara langsung mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan. Keduanya yakni memberikan seragam gratis dan 1.000 beasiswa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Menurutnya, hal tersebut akan menjadi stimulan kepada para siswa-siswi untuk meningkatkan kualitas belajar. Setidaknya, bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu tak perlu lagi harus risau persoalan seragam untuk bersekolah.
"Program prioritas kita dari lima prioritas saya, dua itu semua pendidikan. Pertama, kita memberikan seragam gratis, yang kedua yang kita ada beasiswa. Itu juga salah satu untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan," jelas Wahyu.
Dirinya meyakini bahwa program tersebut akan mampu membuat pendidikan di Kota Malang menjadi Mbois Berkelas. Apalagi, hal itu juga sejalan dengan predikat Kota Malang sebagai kota pendidikan.
Baca Juga : Libatkan 500 Pelajar, Tarian Massal Sang Wiyata Bhakti Semarakkan Upacara Peringatan Hardiknas Kota Batu
"Makanya ada namanya mbois berkelas, kita enggak mau ketinggalan kelas, kita harus naik kelas," jelas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan skema zonasi atau domisili menjadi bukti bahwa pemerintah turut serta meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Malang.
Ia menjelaskan pendidikan yang merata untuk semua kalangan sudah diterapkan di Kota Malang. Untuk itulah penerapan sistem jalur zonasi masih akan dilakukan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Makanya masih ada jalur zonasi atau domisili untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir. Kalau tidak ada itu, di sekolah yang di difavoritkan masyarakat pasti hanya dihuni oleh siswa-siswi yang nilainya tinggi," katanya.