JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat optimis bahwa iklim ketenagakerjaan Kota Malang dalam kondisi yang kondusif. Hal tersebut merupakan buah dari kolaborasi antara pemangku kebijakan, termasuk dari kalangan pengusaha dan para pekerja.
Kondusivitas tersebut salah satunya ditunjukkan dengan iklim investasi di Kota Malang yang terus menunjukkan trend positif. Dimana hal tersebut cukup membuktikan adanya hubungan yang baik antara pekerja dan pengusaha di Kota Malang.
Baca Juga : MTsN 1 Kota Malang Pacu Komitmen Zona Integritas Lewat Bimtek
"Pengusaha dan pekerja gak bisa dipisahkan, mereka saling terkait, saling membutuhkan. Tentu dengan hari buruh bisa menciptakan iklim yang baik antara pengusaha dan pekerja. Akan berdampak dengan iklim investasi di Kota Malang," ujar Wahyu.
Saat ini nilai investasi di Kota Malang tercatat mencapai Rp 992 Miliar hingga di triwulan pertama. Sedangkan pada tahun 2025 ini, investasi di Kota Malang ditargetkan bisa mencapai Rp 1,6 Triliun.
"Dampaknya ke kesejahteraan masyarakat. Kita investasinya sudah melebihi target. Kita Rp 992 Miliar di triwulan pertama dari 1,6 triliun. Kemarin kita juga melebihi dari Rp 1,4 triliun kita sudah Rp 2,8 triliun," terang Wahyu.
Dengan trend positif pada investasi itu, ia meyakini bahwa kondusivitas pekerja dan pengusaha di Kota Malang sudah berjalan dengan baik. Hal itu pun ia yakini akan terus berdampak pada berlanjutnya trend positif pada investasi di Kota Malang.
"Saya yakin ini berjalan baik, investasi akan datang ke Kota Malang. Ini parameter bahwa investasi meningkat, berarti kondusifitas antara pekerja dengan pengusaha, masyarakat, itu terjaga dengan baik," tutur Wahyu.
Sedangkan dari sisi pemerintahan, Wahyu mengaku telah menyiapkan berbagai program yang mengacu pada Dasa Bhakti nya. Dimana melalui dasa bhakti yang ia rancang saat memimpin Kota Malang, di dalamnya juga ada beberapa poin yang berkaitan langsung dengan iklim tenaga kerja.
Baca Juga : Peringati Hari Buruh, Ketua DPRD Kota Malang Ingin Ada Kolaborasi untuk Kesejahteraan Buruh
"Salah satunya adalah Ngalam Idrek. Ini menjadi perhatian, bagaimana masyarakat Kota Malang dapat melaksanakan kehidupannya, menjalin kerjasama dengan pekerjaan yang baik, layak dan sesuai harapan bersama," jelas Wahyu.
Selain itu juga ada Ngalam Ngopeni dan Ngalam Asik. Dimana dalam pengimplementasiannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berusaha menggerakkan ekonomi dengan berbagai potensi yang ada, salah satunya melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Bagaimana kita bisa seiring, sejajar dengan pekerja dan pengusaha. Ngalam Asik, bagaimana kita bisa mendatangkan ekonomi dengan UMKM," pungkas Wahyu.